Mohon tunggu...
Ririn Indah Kurniawati
Ririn Indah Kurniawati Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Akuntansi di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit of Inventory and Warehousing Cycle

4 April 2016   16:12 Diperbarui: 6 April 2016   16:24 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama   : Ririn Indah Kurniawati

NIM    : 2014017041

Kelas   : 4A2

Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan

 

A.    Pendahuluan

Barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual atau dijual dalam kegiatan bisnis yang normal merupakan unsur aktiva yang disebut dengan sediaan. Mengapa seorang auditor selalu memperhatikan sediaan si dalam proses auditnya? Berikut adalah berbagai alasan yang mendasari hal tersebut.

1.      terjadinya kesalahan-kesalahan besar serta objek manipulasi umumnya adalah sediaan karena sediaan berisi aktiva lancar yang cukup material.

2.      perhitungan laba tahun yang bersangkutan akan sangat berpengaruh terhadap kos barang yang dijual (cost of god sold) sehingga penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung perlu lebih diperhatikan.

3.      dibandingkan dengan verifikasi laporan keuangan yang lain verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan lebih sulit karena lebih kompleks.

4.      kesulitan pengawasan dan perhitungan fisik sediaan karena disimpan di berbagai tempat.

 

B.     Berikut Adalah Berbagai Dokumen dan Catatan yang Terkait dengan Siklus Persediaan dan penyimpanan

1.      Jadwal produksi, jika ada permintaan produk secara berkala jadwal produksi disiapkan.

2.      Laporan penerimaan, dokumen ini digunakan jika barang yang telah dipesar sudah diterima.

3.      Permintaan bahan baku, dalam proses produksi perusahaan manufaktur menggunakan dokumen ini untuk menelusuri bahan baku.

4.      Arsip induk persediaan, catatan perpetual maupun file penting mengenai persediaan disimpan dalam arsip induk persediaan.

5.      Informasi data produksi, akumulasi biaya di tiap produksi dan transfer barang dilaporkan ke informasi produksi.

6.      Laporan akumulasi biaya dan varians. bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead yang merupakan bagian dari proses pabrikasi, dikendalikan dalam laporan ini.

7.      Laporan status persediaan, laporan ini berisi tentang jumlah dan jenis produk yang menjadi persediaan perusahaan.

8.      Order pengiriman, catatan persediaan perpetual akan dihapus jika barang telah dipindahkan, sumber dari penghapusan tersebut adalah order pengiriman.

 

C.    Berikut Adalah Fungsi-fungsi yang Berkaitan Dengan Siklus Persediaan dan Penyimpanan

1.      Fungsi gudang bahan baku, pengiriman bahan baku ke departemen pabrikasi serta menjaga bahan baku merupakan fungsi gudang bahan baku.

2.      Fungsi pabrikasi, menciptakan produk jadi dari bahan baku adalah tanggung jawab fungsi pabrikasi.

3.      Fungsi gudang barang jadi, pengendalian barang jadi serta penyimpanannya adalah tanggung jawab fungsi gudang barang jadi.

4.      Fungsi akuntansi biaya, saat pemrosesan barang dalam memastikan bahwa biaya dibebankan secara tepat ke persediaan menjadi tanggung jawab fungsi akuntansi biaya.

5.      Fungsi buku besar, dalam memastikan bahwa persediaan dan biaya produksi diakumulasi dengan benar, kemudian diklasifikasi, dan dibuat ikhtisarnya dalam akun buku besar adalah tanggung jawab fungsi buku besar.

 

D.    Dalam Prosedur Audit Harus Dilakukan Pemisahan Tangung Jawab Sebagai Berikut

Pemisahan tanggung jawab dilakukan agar tidak adanya konflik penugasarn serta kemungkinan kekeliruan.

1.      akses ke catatan persediaan, maupun ke catatan akuntansi biaya serta buku besar tidak boleh dilakukan oleh fungsi gudang persediaan.

2.      Data mengenai persediaan dan laba bersih yang tepat atau tidak terjadi manipulasi atau pun salah saji data baik lebih saji atau kurang saji maka fungsi akuntansi biaya harus terpisah dari fungsi manajemen persediaan.

3.      Untuk menghindari pencurian barang maupun pengiriman yang tidak diotorisasi maka  fungsi akuntansi biaya harus terpisah dari fungsi gudang persediaan.

4.       Agar tidak menimbulkan pencurian barang atau pengiriman yang tidak dotorisasi yang dapat mengarah pada lebih saji persediaan maka  fungsi buku besar harus dipisahkan dari fungsi akuntansi biaya.

5.       Agar tidak terjadi penutupan kekurangan persediaan fisik pada catatan akuntansi padahal dalam kenyataannya terjadi kekurangan persediaan maka fungsi gudang persediaan dan manajemen persediaan harus terpisah dari fungsi tanggung jawab pengawasan persediaan fisik karena keadaan tersebut dalam menimbulkan salah saji padapersediaan.

E.     Dalam Penyajian Persediaan di Neraca, Berikut Adalah Prinsip Akuntansi Berterima Umum Persediaan

1.      metode dalam menentukan kos sediaan dan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market (yang dahulu bernama LIFO) harus dijelaskan di Laporan keuangan.

2.      Kos sediaan harus dicantumkan dalam tanda kurung apabila sediaan diturunkan nilainya dari harga pasarnya serta apabila sediaan dinyatakan dalam kosnya, maka nilai pasar sediaan di tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung.

3.      Dalam laporan audit prinsip akuntansi berterima umum yang diterapkan harus dilakukan secara konsisten, namun apabila ada perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba harus dijelaskan dalam laporan keuangan.

4.      Jaminan utang yang ditarik oleh klien berupa sediaan yang telah digadaikan oleh perusahaan maka harus ada penjelasan yang lengkap dalam laporan keuangan.

5.      Dalam penyajian di neraca keompok sediaan harus disajikan berdasarkan ukuran likuiditasnya. Kelompok sediaan yang utama adalah : sediaan bahan  baku, sediaan produk dalam proses, serta sediaan produk jadi. Keompok utama tersebut berlaku jika jumlahnya material.

6.      Apabila perjanjian pembelian bersifat luar biasa atau apabila jumlahnya material maka dalam laporan keuangan perjanjian tersebut harus dijelaskan.

7.      Akun Laba Ditahan disajikan sebagai pendamping Cadangan. Cadangan merupakan laba ditahan yang digunakan perusahaan setelah tanggal neraca untuk menghadapi turunnya harga sediaan.

 

F.     Tujuan dari Audit Terhadap Sediaan Adalah Sebagai Berikut

1.      Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.

2.      Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.

3.      Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.

4.      Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca.

5.      Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.

6.      Membuktikan asersi penyajian dan pengungka sediaan di neraca.

 

G.    Program Pengujian Substantif Terhadap Saldo Sediaan

Prosedur audit awal

1.      Dalam prosedur audit awal, saldo yang berkaitan dengan akun sediaan akan diuji.

a.       Dalam buku besar saldo akun sediaan diusut ke bagian neraca.

b.      saldo akun sediaan dihitung kembali di buku besar.

c.       Periksa kembali sumber posting dalam akun serta jumlahnya mengenai mutasi luar biasa.

Prosedur Analitik

2.      Lakukan prosedur analitik berikut ini. Hitunglah ratio volume penjualan dengan sediaan yang ada, jumlah persediaan dengan laba bersih, serta tingkat dari perputaran sediaan.

Pengujian terhadap Transaksi Rinci

3.      Akun sediaan yang mencatat dokumen pendukung transaksi harus dilakukan pengujian dan pemeriksaan.

4.      sediaan yang berkaitan dengan transaksi harus dilakukan pengujian pisah batas.

Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci

5.      Mengamati fisik sediaan.

6.      Mengkonfirmasi sediaan yang ada di pihak luar.

7.      Perjanjian konsinyasi juga harus diperiksa.

Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan

8.      Prinsip akuntansi berterima umum harus dibandingkan dengan penyajian sediaan. Pertama, di neraca periksa klasifikasi sediaan. Kedua, periksa sediaan dengan pengungkapannya. Terakhir, sediaan tersebut harus dilakukan proses analytical review.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun