Pendidikan Islam dengan istilah Islamic Studies, secara sederhana dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam. Dengan perkataan lain usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk beluk yang berhubungan dengan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah, maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Metode-metode dalam pendidikan Islam bukan hanya transformasi ilmu pengetahuan, tetapi juga meningkatkan dan meninggikan moral atau akhlak.
Pendidikan Islam bukan sekedar penyaluran pengetahuan ataupun penyaluran pelatihan, akan tetapi lebih merupakan suatu sistem yang ditata di atas pondasi keimanan dan kesalehan, yaitu suatu sistem yang terkait secara langsung dengan Tuhan.Â
Dengan demikian, dapat dikatakan pendidikan Islam adalah suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai Islam tentang manusia baik hakekat maupun sifat-sifatnya, misi dan tujuan hidupnya di dunia dan akhirat kelak, hak dan kewajibannya sebagai individu dan anggota masyarakat yang diharapkan dapat membawa manusia ke arah kebahagiaan dunia dan akhirat melalui ilmu dan ibadah.Â
Sejalan dengan hal tersebut, membangun manusia yang bermoral dan beradab sama dengan membangun kualitas bangsa. Hal tersebut telah disepakati bahwa proses pembangunan suatu bangsa sangat bergantung terhadap sumber daya manusia yang ada. Suatu bangsa akan menjadi besar apabila bangsa itu percaya pada sesuatu, dan sesuatu itu harus berdimensi moral, sesuatu itu tidak lain adalah agama. Agama akan membentuk manusia bermoral apabila dilakukan melalui jalur proses pendidikan. Seperti halnya pendidikan Islam di Indonesia sebagai sub sistem pendidikan nasional, pada hakekatnya juga bertujuan untuk berpartisipasi dalam membangun kualitas bangsa dalam segala aspeknya, terutama dalam hal peningkatan moral.
Dalam membangun masyarakat madani, pendidikan Islam dapat diibaratkan sebagai 'mesin' yang seharusnya bisa bekerja dengan baik sesuai standar yang telah ditentukan sehingga dapat berhasil guna menciptakan produk berupa masyarakat madani. Pendidikan Islam harus didesain mampu untuk menjawab perubahan menuju ke arah masyarakat madani dengan meningkatkan mutu umatnya.Â
Menurut Baharuddin, untuk dapat meningkatkan mutu masyarakat, pendidikan Islam hendaknya dapat melakukan reformasi yaitu, agama yang disajikan dalam proses pendidikan harus lebih menekankan kepada keshalehan. Kemudian, pendidikan Islam harus mempunyai generasi terdidik yang pluralis yang mampu menghadapi kemajemukan baik internal maupun eksternal.
Selanjutnya, pengembangan sifat pluralis tersebut harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya besar mewujudkan masyarakat madani yang demokratis, terbuka dan beradab yang menghargai perbedaan pendapat. Kemudian, masyarakat madani yang diharapkan adalah masyarakat yang penuh percaya diri, memiliki kemandirian, dan kreatifitas yang tinggi dalam memecahkan masalah yang diahadapi.Â
Selanjutnya, pendidikan yang dilakukan harus menyiapkan generasi yang siap berpartisipasi aktif dalam interaksi global. Oleh karena itu. pengetahuan dan keterampilan yang diberikan harus memiliki relevansi yang kuat dengan trend globalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H