Kemudian, kebebasan berpendapat dilakukan guru dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya pada saat mengerjakan tugas atau pada saat proses pembelajaran berlangsung jika ada materi yang belum dipahami.
Sikap kerjasama dilakukan oleh guru dengan membagi ke dalam kelompok belajar agar siswa memiliki sikap kooperatif. Selain itu pada saat berkelompok siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang diberikan secara bersama, saling bertukar pendapat dan membagi-bagi tugasnya secara adil.
Selanjutnya, guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan tentang materi dan tugas yang dibahas. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya di rumah dan memberikan pekerjaan rumah yang ada di dalam buku.
Berrdasarkan pemaparan di atas, guru telah berupaya untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi. Pada kegiatan awal ditanamkan nilai-nilai demokrasi antara lain saling menghormati dan toleransi. Kegiatan inti meliputi saling menghormati, percaya diri, kemandirian, kebebasan berbicara dan berpendapat, serta kerjasama. Pada kegiatan penutup, guru menanamkan sikap keterbukaan dan komunikasi dengan mengajak siswa untuk menarik kesimpulan pembelajaran secara bersama-sama.
Selain kegiatan pembelajaran yang lebih kreatif, strategi atau metode pembelajaran yang digunakan dalam enerapan nilai-nilai demokrasi juga diharapkan melalui keteladanan para guru. Karena penerapan nilai-nilai demokrasi dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas tidak lepas dari peran guru. Dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk belajar menciptakan suasana yang hangat di sekolah sehingga menjadi tempat yang nyaman bagi siswa untuk mereka belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H