Mohon tunggu...
Dwi Rini Endra Sari
Dwi Rini Endra Sari Mohon Tunggu... -

Lahir di Jakarta...smp-kuliah di Jogja kembali lagi ke Jakarta untuk mengabdi kepda negara di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jokowi, Presiden “Unik”

28 Oktober 2014   19:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:25 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jokowi (Joko Widodo) yang baru saja dilantik sebagai presiden RI  ke-7 ini merupakan sosok yang “Unik” dari presiden sebelumnya. Ia memiliki gaya yang berbeda dari presiden-presiden sebelumnya  baik dari gaya penampilannya, gaya bicara, dan gaya bahasa tubuhnya . Pria yang memiliki 3 anak ini sangat dekat dengan rakyat. Inilah yang membuat Ia berhasil melaju ke istana kepresidenan. Salah satu sebutan yang melekat pda dirinya adalah blusukan, kebiasaan Ia yang sering blusukan dan terjun langsung ke masyarakat membuat rakyat jatuh hati kepadanya.

Presiden yang gemar memakai kemeja berwarna putih ini sering menonjolkan gaya apa adanya, seperti yang kita lihat di layar kaca televise, ketika pertama kali menyambut tamu kenegaraan setelah Ia dilantik, Jokowi tidak memakai jas hitam atau batik, tetapi mengenakan kemeja putih.

Tak hanya itu gaya Jokowi yang unik, tetapi saat moment foto bersama dengan para menterinya, Ia menginstruksikan untuk mengenakan pakaian batik. Hal ini berbanding terbalik dengan presiden-presiden sebelumnya yang selalu mengenakan jas hitam.

Sikap yang terkesan sederhana dari sosok Jokowi mungkin karena lingkungan budaya dimana Ia tinggal, pengalaman massa lalunya dan hati nurani yang tak ingin menonjolkan.

Penulis telah membuktikannya saat bertemu dengan Beliau di Bandara Soekarno Hatta setahun yang lalu saat Ia menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Sikapnya yang bersahaja dan murah senyum inilah yang membuat rakyat jatuh hati. Kala itu, penulis berhasil mengabadikan pertemuan tersebut dan sempat ngobrol sedikit.

Dalam pemilihan para menteri pun, Jokowi  menujukkan sikap yang nyentrik , Ia tidak mementingkan gelar atau pendidikan, bagi dirinya yang terpenting adalah sebuah pengalaman di lapangan. Seperti yang kita ketahui bahwa Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti  (pemilik susi air) merupakan sosok yang tidak menyandang gelar sarjana, bahkan tidak lulus SMA, tetapi mengapa Jokowi tertarik menggandeng Susi menjadi menteri?tentunya Ia melihat pengalaman dan perjuang seorang Susi yang berhasil memiliki bisnis penerbangan dan perikanan.

Jokowi pun menggandeng para professional di bidangnya yang tentunya sudah pengalaman, salah satunya menteri Sekretaris Negara, Praktino yang merupakan Rektor UGM dan pernah menjabat dekan Fisipol UGM .

Usai pelantikan presiden dan pembentukan kabinet, rakyat tidak mempedulikan adanya penambahan kementerian dan peleburan kementerian, rakyat lebih menanti langkah konkret dari Jokowi . Sesuai dengan nama kabinetnya adalah kerja , diharapkan kabinet ini dapat merealisasikan semua apa yang dikatakan pak jokowi ketika kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden. RAKYAT MENUNGGU KERJA KABINET KERJA!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun