_Keterbatasan Pelatihan: Peer helper harus diberikan pelatihan yang memadai untuk mengenali batas-batas mereka dalam memberikan dukungan, serta untuk mengetahui kapan harus merujuk seseorang ke profesional. Tanpa pelatihan yang tepat, ada risiko peer helper memberikan dukungan yang tidak tepat atau bahkan memperburuk kondisi penerima dukungan.
_Tantangan dalam Mengelola Kerahasiaan: Dalam beberapa kasus, penerima dukungan mungkin berbagi masalah yang sangat pribadi, dan menjaga kerahasiaan dalam program peer support sangat penting. Peer helper perlu memahami batasan dan etika dalam menangani informasi pribadi.
_Stigma: Meskipun peer support dapat membantu mengurangi stigma kesehatan mental, stigma tersebut masih dapat menjadi hambatan yang signifikan. Tidak semua orang merasa nyaman berbicara tentang masalah emosional atau psikologis mereka dengan teman sebaya.
6. Kesimpulan
-Program peer support dalam bimbingan konseling dan layanan psikososial merupakan pendekatan yang efektif dalam mendukung kesejahteraan sosial dan emosional individu. Melalui hubungan teman sebaya, individu dapat merasa lebih diterima, mendapatkan dukungan, dan mengurangi rasa kesepian atau kecemasan. Dengan melibatkan peer helper yang terlatih, program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan baik bagi individu yang memberikan maupun yang menerima dukungan. Meskipun tantangan dalam implementasinya ada, dengan pelatihan yang tepat dan pengelolaan yang baik, program peer support dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial di berbagai komunitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI