Mohon tunggu...
RIRIN Anggriani
RIRIN Anggriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi saya sebagai mahasiswa

Ririn kepribadiannya baik, dan hobinya suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan Dalam Perkembangan sosial _emosional

19 Januari 2025   03:57 Diperbarui: 19 Januari 2025   03:58 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gangguan mood, terutama depresi, dapat berdampak serius pada perkembangan sosial emosional individu. Depresi pada anak-anak dan remaja sering kali ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat dalam aktivitas yang sebelumnya disukai, dan penurunan kemampuan untuk mengelola emosi. Mereka mungkin merasa terasing atau kesulitan berinteraksi dengan teman-teman atau keluarga mereka.

Depresi dapat menyebabkan individu mengisolasi diri dari orang lain, menghindari interaksi sosial, dan kurang mampu berkomunikasi tentang perasaan mereka. Hal ini dapat memperburuk perasaan kesepian dan ketidakberdayaan, serta menghambat kemampuan mereka untuk membentuk hubungan sosial yang sehat. Jika tidak ditangani, depresi dapat merusak perkembangan emosional, menyebabkan masalah dalam hubungan sosial, dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental di masa depan.

5. Gangguan Kepribadian Antisosial

Gangguan kepribadian antisosial (APD) adalah gangguan mental yang ditandai dengan pola perilaku yang mengabaikan hak-hak orang lain dan norma-norma sosial. Individu dengan APD sering kali menunjukkan ketidakmampuan untuk membentuk hubungan yang sehat dan empati terhadap orang lain. Mereka mungkin terlibat dalam perilaku manipulatif, pembohongan, atau kekerasan terhadap orang lain, serta kurangnya rasa tanggung jawab atau penyesalan atas tindakan mereka.

Pada tingkat perkembangan sosial emosional, gangguan kepribadian antisosial dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk membentuk ikatan yang sehat dengan orang lain. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami atau merasakan emosi orang lain dan lebih cenderung menilai situasi sosial berdasarkan keuntungan pribadi tanpa memperhatikan dampaknya terhadap orang lain. Gangguan ini dapat menghambat hubungan interpersonal dan meningkatkan risiko perilaku merusak.

6. Gangguan Perkembangan Lainnya

Selain gangguan-gangguan di atas, terdapat berbagai gangguan perkembangan lain yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial emosional individu, seperti gangguan perhatian (ADHD), gangguan afektif, dan gangguan psikosis. Gangguan-gangguan ini sering kali mengganggu kemampuan individu untuk mengelola emosi, berinteraksi dengan orang lain, dan memahami dinamika sosial yang kompleks.

Misalnya, anak-anak dengan ADHD sering kali mengalami kesulitan dalam mengatur impuls dan emosi mereka, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk membentuk hubungan sosial yang positif. Mereka mungkin terlibat dalam perilaku impulsif, seperti berbicara tanpa henti atau mengganggu orang lain, yang dapat menyebabkan mereka dijauhi oleh teman sebaya atau mengalami kesulitan dalam lingkungan sosial.

7. Kesimpulan

Gangguan dalam perkembangan sosial emosional dapat memiliki dampak yang signifikan pada individu, baik dalam hubungan interpersonal maupun kesejahteraan emosional mereka. Gangguan seperti gangguan spektrum autisme, gangguan kecemasan sosial, gangguan perilaku, gangguan mood, dan gangguan kepribadian antisosial dapat menghambat kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain, mengelola emosi, dan membentuk hubungan yang sehat. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan yang tepat, baik melalui intervensi psikologis, terapi, maupun pendidikan, untuk membantu individu mengatasi gangguan ini dan mengembangkan keterampilan sosial emosional yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun