Bowlby dan Ainsworth setuju bahwa keterikatan yang aman memberikan dasar yang kuat bagi perkembangan emosional dan sosial anak. Anak yang memiliki pola attachment yang aman akan lebih mudah membangun hubungan yang sehat dengan orang lain di masa depan, karena mereka belajar bahwa orang lain dapat diandalkan dan mereka berharga. Sebaliknya, anak-anak dengan pola attachment yang tidak aman cenderung mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal di kemudian hari, baik dalam konteks keluarga, persahabatan, maupun hubungan romantis.
Bowlby juga menekankan pentingnya internal working models atau model kerja internal, yang merujuk pada keyakinan dan harapan anak tentang bagaimana hubungan emosional seharusnya berlangsung. Model kerja internal ini terbentuk berdasarkan pengalaman awal dengan pengasuh dan berfungsi untuk memandu anak dalam berinteraksi dengan orang lain sepanjang hidup mereka.
4. Konsekuensi Jangka Panjang dari Attachment
Teori attachment juga menyoroti pentingnya kualitas attachment yang terjalin pada masa bayi dalam membentuk pola hubungan di masa dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan keterikatan yang aman cenderung memiliki hubungan yang lebih stabil, mampu mengelola emosi dengan baik, dan lebih mudah mempercayai orang lain. Sebaliknya, individu dengan keterikatan yang tidak aman, baik menghindar maupun ambivalen, sering kali mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal dan cenderung lebih rentan terhadap stres emosional.
Kesimpulan
Teori attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana hubungan awal dengan pengasuh dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan sosial individu sepanjang hidup. Attachment yang aman berfungsi sebagai dasar bagi pembentukan hubungan yang sehat, sementara attachment yang tidak aman dapat berkontribusi pada kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang stabil. Konsep ini sangat penting dalam konteks pengasuhan dan pendidikan anak, serta dalam pemahaman kita tentang perkembangan psikologis secara umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H