Mohon tunggu...
Ririn Adelia
Ririn Adelia Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWI PGSD UMSU'19

Instagram: @ririnadellyaz

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Pramuka

21 Maret 2021   15:15 Diperbarui: 21 Maret 2021   15:28 2090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak beberapa tahun belakangan ini, beberapa sekolah dari jenjang SD, SMP sampai SMA telah menetapkan salah satu ekstrakulikuler wajib yaitu Praja Muda Karana atau yang kita kenal dengan singkatan PRAMUKA. Ekstrakulikuler ini dapat diikuti oleh perempuan ataupun laki-laki tidak ada Batasan atau pembeda. Selain itu, kegiatan ekstrakulikuler ini dapat menunjang keaktifan dan kedisiplinan siswa dalam kata lain kegiatan ekstrakulikuler Pramuka memberikan dampak yang sangat positif kepada peserta didik.

            Pramuka adalah organisasi atau gerakan kepanduan yang menjadi wadah pendidikan kepramukaan di Indonesia. Dalam dunia Internasioal, Pramuka disebut dengan istilah Kepanduan atau Boy Scout. Pramuka memiliki sebutan untuk para anggota nya seperti pramuka siaga, penggalang, penega dan pendega. Sedangkan untuk kelompok anggota pramuka lainnya disebut pembina pramuka, andalana, pelatih, pamong saka, staf kwartir dan pembimbing.

A. Sejarah Pramuka Dunia

            Pramuka di Dunia pertama kali dimulai saat Baden Powell menuliskan pengalamannya dalam buku Scouting for Boys pada tahun 1908. Buku tersebut dibuat untuk panduan acara perkemahan yang dirintisnya pada tahun itu. Buku ini sangat laris dan diminati bahkan di luar inggris sehingga mulai bermunculan organisasi-organisasi pramuka.

            Pada tahun 1912, Baden Powes bersama adik perempuannya Agnes mendirikan organisasi pramuka untuk wanita bernama Girl Guides. Pada tahun 1916 mulai berdirinya organisasi Pramuka untuk usia siaga yang dinamai CUB (anak serigala) dan pada tahun 1918 kemudian berdiri organisasi Rover Scout yang ditujukan untuk kelompok remaja berusia 17 tahun. Baden Powell kembali mempublikasikan bukunya Rouvering to Success pada tahun 1922 yang berbicara tentang seorang pemuda yang mendayung perahu sampannya menuju pantai kebahagiaan. Tepatnya pada tanggal 30 Juli -- 8 Agustus 1920 di Olympis Hall, London kegiatan jambore dunia pertama kali diadakan dan diikuti sebnayak 800 peserta dari 34 negara. Dalam kegiatan tersebut, pada akhirnya Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pandu Sedunia.

B. Sejarah Pramuka Indonesia    

            Sejarah Pramuka di Indonesia dikenal dengan tiga masa Pramuka Yaitu Gerakan Pramuka pada Masa Penjajahan Belanda, Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan Jepang dan Gerakan Indonesia setelah Indonesia Merdeka.

            Pertama, Gerakan pramuka pada massa penjajahan belanda di Indonesia bernama Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV atau dalam Bahasa Indonesia dikenal Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda. Setelah sumpah pemuda kegiatan pramuka semakin digemari sehingga terbentuknya Pandu Pemuda Sumatera pada tahun 1930 dan pada tahun 1931 berdirinya Persatuan Antar Pandu Indonesia. Kemudian tahun 1936 berubah nama menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI). BPPKI melakukan kegiatan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem). Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan Jambore hingga sekarang.

            Pada saat penjajahan Jepang, gerakan pramuka masih berjalan dan masih bisa bertahan, namun disaat Jepang menyerang kepada Belanda banyak tokoh kepanduan Indonesai yang ditarik masuk Keibondan, PETA dan Seinendan. Jepang melarang berdirinya partai dan juga menganggap gerakan pramuka berbahaya karena dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan rakyat. Hal itu, tidak menyurutkan tekad kepanduan Indonesia utnuk menjalankan PERKINO II dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam mengusir tentara Jepang. Setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 28 Desember 1945 didirikan Organisasi Pandu Rakyat Indonesia di Solo yang menjadi wadah kepaduan di Seluruh Indonesia.

            Pada tahun 1961 terdapat 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang dibagi menjadi tiga federasi yaitu Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia, Ikatan Pandu Indonesia dan Persatuan Putera Puteri Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 1961 gerakan pramuka diperkenalkan secara resmi kepada seluruh masyarakat sehingga pada hari itu di peringati sebagai Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus.

Reference:
saintif.com
kanalinfo.web.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun