Mohon tunggu...
Ririn FiraTriyani
Ririn FiraTriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang

Ririn Fira Triyani, biasa dipanggil Ririn. Kelahiran Banyumas, 22 Juni 2004. Saat ini saya tengah menempuh pendidikan sarjana terapan di salah satu Politeknik Negeri terbaik di Indonesia yakni Politeknik Negeri Semarang. Saya mengambil fokus pada Perancangan Jalan dan Jembatan, tahun ini adalah tahun pertama bagi saya untuk menjadi seorang mahasiswa di POLINES. Teknik Sipil memang sudah melekat pada diri saya sejak SMK, tapi beberapa hal lain seperti sastra, musik, film, drama, sudah sangat awam bagi saya karna semua hal tadi adalah hal yang sangat saya sukai. Hobi saya bukanlah menghitung takaran adukan semen dan pasir yang pas untuk membangun sebuah dinding, bukan pula menggambar rancangan jembatan ataupun rumah, melainkan menulis. Saya suka menulis apapun yang ada di dalam pikiran saya, mulai dari curhatan tidak penting, keresahan saya terhadap issue terbaru, hingga khayalan yang berujung pada sebuah cerita pendek. Silahkan buka karya saya, dengan begitu kalian akan tahu jendela mana yang saya tempati dan pemandangan mana yang saya nikmati. Terimakasih^^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Alat Perbudak Manusia

2 November 2022   18:55 Diperbarui: 2 November 2022   19:06 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alat Perbudak Manusia

Teknologi yang semakin maju tidak selalu berdampak positif, manusia sering kali lupa akan manfaat dari teknologi itu sendiri.  Bijak dalam menggunakan teknologi merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi manusia di era kemajuan teknologi seperti saat ini. 

Teknologi yang seharusnya membawa manfaat justru merugikan dengan penggunaan yang kurang bijak. Sikap kurang bijak tersebut menjadikan kita yang harusnya memperbudak teknologi justru malah diperbudak olehnya. Ketergantungan kita terhadap gawai atau gadget merupakan salah satu contoh bahwa kita telah dikendalikan oleh kemajuan teknologi.

Gawai merupakan alat komunikasi modern yang banyak digunakan oleh manusia pada zaman sekarang, hampir seluruh orang di dunia memiliki gawai. 

Penggunaan gawai di zaman 1001 macam teknologi seperti sekarang ini membuat orang - orang tidak dapat terlepas dari gawai, hampir semua kegiatan manusia dipengaruhi oleh gawai. 

Kegiatan tersebut mulai dari pekerjaan sampai dengan hiburan, semua berhubungan dengan gawai. Namun, pasti timbul dalam benak kita apakah penggunaan gawai lebih banyak manfaatnya atau justru lebih merugikan kita?

Penggunaan gawai yang kurang bijak dapat menimbulkan dampak buruk bagi penggunanya, salah satunya adalah dampak bagi kesehatan. Semakin tinggi tingkat penggunaan gawai, semakin tinggi pula risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan. 

Menurut alodokter beberapa gangguan kesehatan yang ditimbulkan antara lain, trigger thumb (jempol menekuk), cubital tunnel syndrome, rusaknya penglihatan, hingga pengaruh buruk pada fungsi otak. Rusaknya fungsi otak ini disebabkan oleh paparan radiasi gelombang elektromagnetik yang terdapat pada gawai. 

Paparan radiasi yang menyebar pada jaringan otak menyebabkan orang menjadi pelupa dan berkurangnya daya ingat. Hal tersebut apabila terjadi terus menerus dapat menyebabkan seseorang terkena alzheimer.

Peran Gawai Bagi Pelajar

Gawai juga memiliki peran yang sangat besar di dunia pendidikan, banyak aplikasi penunjang media pembelajaran yang dapat membantu siswa jika digunakan secara maksimal. 

Namun dengan kurangnya pengawasan dari orang tua dan pendidik, gawai justru dapat menimbulkan dampak negatif. Siswa menjadi malas berpikir dan lebih mengandalkan gawai dalam menyelesaikan tugas dan berbagai hal lainnya. 

Hal tersebut menghambat kreativitas siswa dalam berpikir dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Siswa sering kali menggunakan gawai untuk hal yang tidak penting seperti bermain game secara terus menerus,  hal tersebut membuat siswa menjadi lupa waktu dan malas belajar sehingga prestasi menurun.

Manfaat dan Dampak Buruk

Gawai membawa banyak manfaat untuk kita, tanpa adanya kemajuan teknologi seperti gawai maka hidup kita akan tertinggal. Dengan gawai segala hal serta informasi bisa kita dapatkan dengan mudah, mulai dari kesehatan, pendidikan, agama, olahraga, hiburan, serta berbagai hal lainnya. 

Mudahnya informasi serta hiburan yang dapat kita akses tersebut justru menimbulkan ketergantungan terhadapnya, kita selalu mengandalkan gawai untuk segala hal bahkan gawai seringkali tidak lepas dari tangan kita. Untuk menghindari ketergantungan tersebut kita dapat memulainya dengan mengatur tingkat prioritas kita dalam menggunakan gawai.

Penggunaan gawai setiap saat akan menyebabkan banyak gangguan bagi diri kita sebagai penggunanya. Mulai dari jari tangan yang pegal, otot leher yang kaku, serta mata yang kelelahan akibat menatap gawai seharian. 

Kondisi kurang sehat tersebut bisa kita rasakan jika tidak menyeimbangi penggunaan gawai dalam kehidupan sehari hari, contoh lain menghindari ketergantungan terhadap gawai adalah dengan meluangkan waktu untuk "me time". 

Apa itu "Me Time" ? 

Me time atau waktu sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan meluangkan waktu sejenak guna memberikan ruang untuk diri sendiri. Dengan melakukan me time tanpa melibatkan gawai, sedikit demi sedikit kita akan mulai terbiasa melakukan aktivitas tanpa bantuan gawai. 

Kita juga bisa mengurangi ketergantungan gawai dengan melakukan berbagai kegiatan bersama dengan teman atau keluarga, hal itu justru membantu kita lebih dekat dengan orang - orang di sekitar kita. 

Gawai Dapat Menyebabkan Kematian ?

Gawai dibuat untuk memudahkan kita dalam melakukan berbagai aktivitas, namun dengan penggunaan yang kurang bijak berbagai dampak negatif dapat kita peroleh dan rasakan. 

Mengutip dari detikINET, terungkap bahwa sekitar 28% kecelakaan yang terjadi melibatkan campur tangan gawai. Angka yang muncul dalam hasil riset National Safety Council ini tentu bukan hal yang sepele. 

Menurut lembaga tersebut, sebanyak 1,4 juta kecelakaan terjadi ketika pengemudi melakukan percakapan lewat gawai, sementara itu 200 ribu kecelakaan terjadi ketika pengemudi sibuk berbalas pesan. 

Penggunaan gawai yang tidak bijak tidak hanya menyebabkan kecelakaan dalam berkendara, bukan tidak mungkin sebuah musibah seperti kebakaran hingga kematian yang disebabkan kecanduan gawai itu sendiri. 

Dari fenomena yang telah terjadi, setiap individu sudah selayaknya meningkatkan kesadaran akan batas -- batas penggunaan gawai dengan tidak menggunakannya terlalu lama. 

Kita dapat memulainya dengan memperbanyak waktu sendiri seperti berjalan jalan, olahraga, memasak, atau melakukan berbagai hal lainnya tanpa melibatkan gawai di dalamnya. 

Kesimpulan dan Solusi

Secara tidak langsung, gawai telah menggantikan fungsi atau peran dari otak manusia. Manusia tidak lagi mengandalkan otak mereka untuk berpikir, melainkan memanfaatkan gawai, karena hampir semua informasi dapat diakses dengan mudah melalui benda mati berbentuk kotak tersebut. Akibat dari ketergantungan gawai, telah banyak dampak buruk yang akhirnya timbul. 

Ketergantungan terhadap alat yang bernama gawai ini menunjukan bahwa manusia telah diperbudak olehnya. Gawai benar benar telah mengambil alih segala rutinitas manusia dari berbagai aspek kehidupan.

Banyak yang tidak peduli akan bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan gawai yang berlebihan. Tanpa sadar, mereka telah kehilangan manfaat dari gawai yang seharusnya menguntungkan justru malah merugikan, bahkan dengan penggunaan yang kurang bijak bisa mencelakakan penggunanya. Perlu diingat bahwa gawai itu hanyalah alat, jangan sampai kita terlena sehingga gawai yang justru memperalat kita. 

Manfaatkan teknologi dengan sebaik -- baiknya agar kita dapat merasakan dampak positif dari perkembangan teknologi modern saat ini dan menjadi generasi yang cerdas dalam memanfaatkan teknologi. 

Gunakan gawai untuk hal - hal yang prioritas seperti pekerjaan dan sebagai alat komunikasi, serta kurangi penggunaan gawai untuk hiburan yang dapat menyebabkan kecanduan. Dengan demikian, gawai tidak akan bisa memperbudak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun