Mohon tunggu...
Ririn nurawalia
Ririn nurawalia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi Tak terhingga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penalaran, Term, dan Proposisi

10 Juni 2023   08:29 Diperbarui: 10 Juni 2023   08:33 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna Penalaran, Term dan Proposisi

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indra atau pengamatan empiris yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.

Penalaran adalah proses berpikir dengan memanfaatkan mengamati indrawi (empiris) untuk menghasilkan suatu simpulan atau pemahaman.

Proposisi dan Term

Term

Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat menjadi subjek atau predikat dalam kalimat proposisi

Contoh: Bumi adalah planet

  Bumi adalah term

  Planet adalah term

  Semua tebu manis

  Semua tebu adalah term

  Manis adalah term

Proposisi

Proposisi adalah pernyataan lengkap dalam bentuk minimal subjek predikat atau kesatuan term, term yang membentuk kalimat. kalimat yang termasuk proposisi hanya kalimat berita yang netral

Contoh: Asril tidak ikut

  Ayam termasuk kelas burung

  Dia berdiri di pinggir pantai

  Ikutkah Asril?

  Berdirilah kamu di pinggir pantai!

Jenis proposisi berdasarkan bentuk

Tunggal:

Semua petani harus bekerja keras

Majemuk:

Semua petani harus bekerja keras dan semua petani harus hemat

Jenis proposisi berdasarkan sifatnya

Proposisi kategorial:

Semua bemo beroda tiga

Proposisi kondisional:

Jika air tidak ada, manusia akan kehausan.

Proposisi conditional disjungtif:

Amir Hamzah adalah seorang sastrawan atau pahlawan.

Jenis proposisi berdasarkan kualitas

Proposisi positif:

Semua guru adalah orang pintar

Proposisi negatif:

Semua singa bukanlah harimau

Proposisi kondisional hipotesis

Jika hari tidak panas, petani menjadi senang. (Positif)

Jika hari panas, petani tidaklah bekerja.(negatif)

Jenis proposisi berdasarkan kuantitasnya

Proposisi universal (umum):

Semua harimau bukanlah kera

Tidak seekor harimau pun adalah kera

Kata-kata yang dapat membantu menciptakan proposisi universal:

Universal positive: semua, setiap, tiap, masing-masing, apapun

Universal negatif: tidak satupun, tak seorangpun

Proposisi khusus:

Sebagian Pulau Sumatera adalah Sumatera Barat 

Tidak semua pulau Sumatera adalah Sumatera Barat

Kata-kata yang dapat membantu menciptakan proposisi khusus ialah kata sebagian, sebahagian, banyak, beberapa, sering, kadang-kadang, dalam keadaan tertentu.

Bentuk-bentuk proposisi

Proposisi umum-positif, disebut proposisi A:

Semua mahasiswa adalah lulusan SMA

Proposisi umum-negatif, disebut proposisi E:

Tidak seorang mahasiswa pun lulusan SMP

Proposisi khusus-positif, disebut proposisi I:

Sebagian mahasiswa mendapatkan nilai B

Proposisi khusus-negatif, disebut proposisi O:

Sebagian mahasiswa tidak mempunyai laptop

Penalaran deduktif

Penalaran deduktif adalah proses berpikir yang dilakukan berdasarkan premis-premis berupa kebenaran umum yang kemudian ditarik kesimpulan sebagai kebenaran baru.

Deduksi yang berasal dari kata D dan du cure yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal. Perihal khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih umum titik maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal kesingular atau individual.

Premis

  1. Premis adalah apa yang dianggap benar sebagian landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan.

  2. Asumsi

  3. Kalimat atau proposisi yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dalam logika

Ketika membahas premis ada premis yang bernama premis mayor

Premis Mayor adalah premis yang berisi term yang menjadi predikat kesimpulan

Premis minor

Premis minor adalah premis yang berisi term yang akan menjadi subjek sebuah kesimpulan

Premis silogisme adalah 2 premis (mayor dan minor) yang mewujudkan anteseden

Penalaran deduktif

Premis 1: semua unggas berasal dari telur

Premis 2: ayam adalah unggas

Simpulan: ayam berasal dari telur

Menurut bentuknya, penalaran deduktif dibagi menjadi dua, yaitu:

Silogisme

Entimen

Silogisme

Silogisme merupakan cara menarik kesimpulan secara deduktif, yakni dari premis-premis umum (mayor) dan khusus (minor). Silogisme juga disebut sebagai penyimpulan tidak langsung karena konklusi diambil dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu. 

Premis mayor: Jika hujan saya naik becak. 

Premis minor: Sekarang hujan. 

Simpulan: Saya naik becak. 

Beberapa jenis silogisme antar lain silogisme kategorial, sllogisme hipotesis, dan silogisme alternatif.

Entimen

Entimen adalah silogisme yang diperpendek atau tidak memiliki premis umum (Mayor) karena premis umum dianggap sudah diketahui secara umum

Premis umum: anak yang rajin pasti menjadi juara kelas

Premis khusus: Nizam adalah anak yang rajin

Kesimpulan: Nizam  menjadi bintang kelas

Entimen: Nizam  menjadi bintang kelas, karena ia anak yang rajin.

Penalaran induktif

Penalaran induktif adalah pola pikir yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan-simpulan umum.

Beberapa jenis penalaran induktif adalah generalisasi analogi, dan hubungan kausal  (kausalitas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun