Makna Penalaran, Term dan Proposisi
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indra atau pengamatan empiris yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Penalaran adalah proses berpikir dengan memanfaatkan mengamati indrawi (empiris) untuk menghasilkan suatu simpulan atau pemahaman.
Proposisi dan Term
Term
Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat menjadi subjek atau predikat dalam kalimat proposisi
Contoh: Bumi adalah planet
 Bumi adalah term
 Planet adalah term
 Semua tebu manis
 Semua tebu adalah term
 Manis adalah term
Proposisi
Proposisi adalah pernyataan lengkap dalam bentuk minimal subjek predikat atau kesatuan term, term yang membentuk kalimat. kalimat yang termasuk proposisi hanya kalimat berita yang netral
Contoh: Asril tidak ikut
 Ayam termasuk kelas burung
 Dia berdiri di pinggir pantai
 Ikutkah Asril?
 Berdirilah kamu di pinggir pantai!
Jenis proposisi berdasarkan bentuk
Tunggal:
Semua petani harus bekerja keras
Majemuk:
Semua petani harus bekerja keras dan semua petani harus hemat
Jenis proposisi berdasarkan sifatnya
Proposisi kategorial:
Semua bemo beroda tiga
Proposisi kondisional:
Jika air tidak ada, manusia akan kehausan.
Proposisi conditional disjungtif:
Amir Hamzah adalah seorang sastrawan atau pahlawan.
Jenis proposisi berdasarkan kualitas
Proposisi positif:
Semua guru adalah orang pintar
Proposisi negatif:
Semua singa bukanlah harimau
Proposisi kondisional hipotesis
Jika hari tidak panas, petani menjadi senang. (Positif)
Jika hari panas, petani tidaklah bekerja.(negatif)
Jenis proposisi berdasarkan kuantitasnya
Proposisi universal (umum):
Semua harimau bukanlah kera
Tidak seekor harimau pun adalah kera
Kata-kata yang dapat membantu menciptakan proposisi universal:
Universal positive: semua, setiap, tiap, masing-masing, apapun
Universal negatif: tidak satupun, tak seorangpun
Proposisi khusus:
Sebagian Pulau Sumatera adalah Sumatera BaratÂ
Tidak semua pulau Sumatera adalah Sumatera Barat
Kata-kata yang dapat membantu menciptakan proposisi khusus ialah kata sebagian, sebahagian, banyak, beberapa, sering, kadang-kadang, dalam keadaan tertentu.
Bentuk-bentuk proposisi
Proposisi umum-positif, disebut proposisi A:
Semua mahasiswa adalah lulusan SMA
Proposisi umum-negatif, disebut proposisi E:
Tidak seorang mahasiswa pun lulusan SMP
Proposisi khusus-positif, disebut proposisi I:
Sebagian mahasiswa mendapatkan nilai B
Proposisi khusus-negatif, disebut proposisi O:
Sebagian mahasiswa tidak mempunyai laptop
Penalaran deduktif
Penalaran deduktif adalah proses berpikir yang dilakukan berdasarkan premis-premis berupa kebenaran umum yang kemudian ditarik kesimpulan sebagai kebenaran baru.
Deduksi yang berasal dari kata D dan du cure yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal. Perihal khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih umum titik maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal kesingular atau individual.
Premis
Premis adalah apa yang dianggap benar sebagian landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan.
Asumsi
Kalimat atau proposisi yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dalam logika
Ketika membahas premis ada premis yang bernama premis mayor
Premis Mayor adalah premis yang berisi term yang menjadi predikat kesimpulan
Premis minor
Premis minor adalah premis yang berisi term yang akan menjadi subjek sebuah kesimpulan
Premis silogisme adalah 2 premis (mayor dan minor) yang mewujudkan anteseden
Penalaran deduktif
Premis 1: semua unggas berasal dari telur
Premis 2: ayam adalah unggas
Simpulan: ayam berasal dari telur
Menurut bentuknya, penalaran deduktif dibagi menjadi dua, yaitu:
Silogisme
Entimen
Silogisme
Silogisme merupakan cara menarik kesimpulan secara deduktif, yakni dari premis-premis umum (mayor) dan khusus (minor). Silogisme juga disebut sebagai penyimpulan tidak langsung karena konklusi diambil dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu.Â
Premis mayor: Jika hujan saya naik becak.Â
Premis minor: Sekarang hujan.Â
Simpulan: Saya naik becak.Â
Beberapa jenis silogisme antar lain silogisme kategorial, sllogisme hipotesis, dan silogisme alternatif.
Entimen
Entimen adalah silogisme yang diperpendek atau tidak memiliki premis umum (Mayor) karena premis umum dianggap sudah diketahui secara umum
Premis umum: anak yang rajin pasti menjadi juara kelas
Premis khusus: Nizam adalah anak yang rajin
Kesimpulan: Nizam  menjadi bintang kelas
Entimen: Nizam  menjadi bintang kelas, karena ia anak yang rajin.
Penalaran induktif
Penalaran induktif adalah pola pikir yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan-simpulan umum.
Beberapa jenis penalaran induktif adalah generalisasi analogi, dan hubungan kausal  (kausalitas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H