Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hujan Lain

7 Juni 2024   21:56 Diperbarui: 7 Juni 2024   22:06 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan semakin menderas basah sudah pasti. Tapi, anehnya aku tak lagi berlari mencari tempat berteduh. Memeluk dingin dalam dekap ucapan  selamat tinggal yang telah kita sepakati. 

Apa kau percaya pada suar yang sayup? Atau sebenarnya kita hanya sedang tersesat? Angin membawa jawabannya luruh. Mungkin kembali bertumbuh menjadi suatu harapan di hari yang lain.

Namun kini,  kesempatan itu hanyalah angan yang sudah membaur dalam kata tidak mungkin 

Pada kenyataannya kita telah sampai pada waktu untuk berpisah. 

Kuatlah! Sebab hujan lain akan tetap jatuh meski kita telah mati rasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun