Hujan semakin menderas basah sudah pasti. Tapi, anehnya aku tak lagi berlari mencari tempat berteduh. Memeluk dingin dalam dekap ucapan  selamat tinggal yang telah kita sepakati.Â
Apa kau percaya pada suar yang sayup? Atau sebenarnya kita hanya sedang tersesat? Angin membawa jawabannya luruh. Mungkin kembali bertumbuh menjadi suatu harapan di hari yang lain.
Namun kini, kesempatan itu hanyalah angan yang sudah membaur dalam kata tidak mungkinÂ
Pada kenyataannya kita telah sampai pada waktu untuk berpisah.Â
Kuatlah! Sebab hujan lain akan tetap jatuh meski kita telah mati rasa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!