Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hidup

12 November 2023   17:42 Diperbarui: 12 November 2023   18:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada temaram malam sisi jalan mulai lengang hanya tersisa aroma tubuh manusia yang lelah bergelut dengan siang. Gema hingar bingar keramaian mulai sayup. Perlahan pinggiran kota  mulai terlelap. Begitulah kehidupan ada yang memulai semuanya dengan begitu bersemangat tapi setelahnya hanya meninggalkan sepi. Ada yang pada awalnya menggenggam begitu erat pada akhirnya begitu sakit untuk di lepaskan. Entah puzzle atau teka teki tapi hidup adalah tanda tanya. Tidak akan pernah ada yang menemui jawaban tepat manusia hanya berusaha menerima apa yang disebut sebagai takdir. 

Terkadang tawa dan tangis saling beriringan bergantian Agara hidup tidak terasa kosong. Mungkin saja rasa sakit dan segala sesak serta pikiran negatif adalah tentang ukuran seberapa ikhlas kita menerima takdir. Ketika itu hanya kita artikan sebagai kata bukan kita terima dengan sebenarnya. Ikhlas meski terkadang begitu banyak hal yang tidak pernah kita ingin terjadi dalam hidup kita. Lepaskan, biarkan segala rasa sakit pada masanya semua akan berlalu. 

Musi Banyuasin, 12 Nov 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun