Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Arunika Nabastala

29 Januari 2023   21:29 Diperbarui: 29 Januari 2023   21:30 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mangata indah di kaki nabastala memberi terang malam yang terbiasa gulita 

Perlahan membayang senyummu diantara bintang-bintang menyerupai nayanika

Sepi seakan menari-nari dalam desakan rindu menggumpal menyesakkan dada

Jauh yang seharusnya menjadi tiada namun kita masih dalam belenggu jelaga jarak 

Berjuang mencari jawab dalam belantara tanya semesta yang tak pernah usai 

Perlahan menata langkah mencoba percaya pada mungkin

Meski sering kali tersandung menginjak tajamnya kerikil 

Atau sekedar jatuh tersebab jalanan licin

Dalam erat genggaman saling menguatkan 

Tawa dan tangis menyatu membaur terus meminta semoga pertemuan ini bukan sekedar arunika yang hanya indah sesaat 

Musi Banyuasin, 29 Jan 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun