Bagi kita yang pernah bersekolah atau bahkan masih bersekolah di sekolah berafiliasi Islam, sudah tentu di berikan banyak sekali doktrin-doktrin yang masuk ke kepala kita namun kita belum sepenuhnya mempraktekan dari teori yang sudah kita ketahui. Misalnya saja soal kebersihan, dimana kita di ajarkan tentang mengutamakan kebersihan dan kesucian lahiriyah dan dzohiriyah (batin). Masih banyak kita temui sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan yang tempatnya jauh dari kata "bersih", seperti contohnya toilet/kamar kecil yang aromanya pesing, saluran irigasi air nya hitam dan bau tidak sedap, bahkan masjid ataupun musholanya jarang di bersihkan.
Hal tersebut tentu menjadi kontroversi yang berujung tanda tanya dalam benak kita, mengapa bisa sekolah yang mengajarkan "Kebersihan itu sebagian dari iman" bisa acuh tak acuh terhadap soal kebersihan. Melihat fakta di lapangan itu pasti ada penyebab yang menjadikan nya cuek soal kebersihan. Bukan hanya masalah kebersihan, contohnya seperti berbuat jujur, saling tolong-menolong, pacaran di haramkan, nyatanya tidak sedikit pula siswa yang berprilaku dusta, acuh terhadap sesama, bahkan pacaran di anggap suatu hal yang lumrah.
Semua itu terjadi karena para siswa cuma di doktrin saja di berikan teori-teori namun tidak di barengi dengan aksi, sehingga menjadikan di otak siswa hanya menggap teori-teori tadi hanya sepenggal cerita yang tidak akan terjadi di dunia nyata. Usaha yang bisa di lakukan untuk menjadikan teori-teori tadi menjadi aksi adalah mengajak siswa untuk lebih perduli terhadap lingkungan, bisa dengan metode ceramah atau datang langsung ke kawasan taman nasional misalkan untuk mempelajari dan menjaga apa yang sudah di berikan tuhan sebuah keindahan alam. Mengajak siswa untuk berbuat jujur, seperti menyelenggarakan kantin kejujuran, di mana siswa sebagai pembeli di tuntut untuk membayar secara jujur walau tidak ada orang yang menjaga dagangannya.
Memang kesadaran itu hanya datang bila Allah sudah memberi dan kesadaran itu mahal harganya, tapi setidaknya kita sedikit demi sedikit, perlahan mengubah generasi muda bangsa ini untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H