Kisah kepahlawanan hanya bisa menjadi nyata jika ia memiliki pemahalaman lokal (grassroot understanding) dan sudut pandang global (global perspective). Mengapa kerajaan Majapahit runtuh? Karena raja ketika itu tidak mampu mengantisipasi perubahan zaman, yakni ketika tentara Mongol datang. Maka, harus kita sadari bahwa, yang mampu membuat sejarah diri adalah sejauh mana kemampuan beradaptasi pada zaman.
Salah satu firman Allah swt, ‘majreha’, tidak dibaca menjadi majriha atau majroha memiliki makna tersendiri. Majroha bermakna terombang-ambing di laut, sedangkan majriha bermakna tenggelam di laut. Oleh karena itu, Allah swt berfirman dengan kata ‘majreha’ yang bermakna tepat di atas laut—sehingga kapal pun dapat berlayar menuju tujuan.
Menjadi aktivis adalah bagian dari pertanggungjawaban seorang anak manusia di hadapan Sang Pencipta nanti di hari yang semua buku amal akan dibuka dan diperlihatkan amalan dengan sebenar-benarnya. Sebuah penelitian ilmiah menunjukkan, ketika otak kita ‘menangis’ karena bekerja eksra, maka saat itu pula tercipta lipatan di otak yang membuat kita bisa menyelesaikan masalah yang kompleks. Maka, semakin berat ujian hidup yang kita lalui, hal tersebut akan berbanding lurus pula dengan kekuatan kita untuk menjalani hidup.
***
Tulisan ini disarikan dari hasil Kajian Fiqih Perempuan yang diisi oleh Ibu Nurchasanah (Direktur Nurul Fikri English Centre) pada Sabtu, 16 November 2013 di Aula PPSDMS Nurul Fikri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H