Mohon tunggu...
Siti Nursari Ismarini
Siti Nursari Ismarini Mohon Tunggu... -

Happy. Muslimah. Student. Sanguine

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Perempuan, Lebih dari Sekadar Istri dan Ibu

25 Oktober 2014   17:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:47 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1) Jika ia menjadi ibu, ia akan menjadi ibu yang sangat penyayang pada keluarganya.

2)Mampu mengelola asset (harta) suaminya. Juga, mampu memberikan value added pada harta yang dikelola

3)Senang berpergian dan mampu berkendara. Senang berpergian di sini maksudnya suka melakukan perjalanan yang membuat mereka memiliki sudut pandang yang luas. Mampu berkendara di sini termasuk mampu mengendaraoi unta dan kuda. Ada perbedaan mendasar mengendarai hewan dan mengendarai kendaraan hari ini (mobil atau motor) karena hewan memiliki emosi yang harus pula diatur sehingga hal ini jauh lebih sulit.

Apa kunci yang membuat kisah kepahlawanan ini dapat menjadi inspirasi yang melampaui zamannya?

1.Memiliki tujuan yang jelas (wudhuhul ghoyyah)

“Berapapun harga untuk mencapai tujuan itu, akan ia bayar dengan pengorbanan”. Seorang aktivis adalah mereka yang memiliki effort besar dalam menghadapi setiap tantangan dan kesulitan. Mereka telah siap dengan itu semua. Ada semangat (hamasiyyah) di setiap langkah mereka. Maka dari itu, mereka menjadi orang-orang yang memiliki survival skills yang tinggi.

Survival skills awal dari seorang aktivis bermula dari apa yang ia makan (you are what you eat). Itu juga mengapa Allah swt memberi penekanan betapa pentingnya makanan dan menurunkan QS Al Maidah, ‘Dan perhatikanlah, apa yang kamu makan.”

2.Memiliki jalan yang jelas (wudhul thoriq)

Tidak mencampurkan perasaan dan profesionalisme, adalah salah satu karakter dari Khadijah ra sehingga membuat dirinya memiliki jalan yang jelas. Memiliki jalan yang jelas adalah tidak banyak memiliki masalah pribadi. Selalu mengedepankan Allah sebagai penguasa dan merasa apa yang dikuasai hati kita itu begitu kecil.

Sebuah pembelajaran berharga dari Abu Darda dan Salman Al Farisy tentang kerelaan cinta, yakni buat hidup itu menjadi sederhana. Jangan mempersulitnya dengan batasan-batasan yang sebenarnya kita buat sendiri.

3.Memiliki (thobiathut thoghiriyah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun