Mengunjungi provinsi Bangka Belitung sudah lama masuk dalam wish list destinasi jalan-jalan saya.Dan karena Tuhan Yang Baik Hati emang dasarnya sayang banget sama saya (aamiin), akhirnya keinginan itupun terlaksana juga. Meskipun hanya punya waktu 3 hari 2 malam, finally saya bisa menginjakkan kaki di negeri yang terkenal punya segudang koleksi pantai cantik itu..
Mengikuti rombongan teman yang sedang ada tugas menyelenggarakan event di sebuah lokasi perumahan di Pulau Bangka, kami tiba hari Minggu pagi di Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang, Pulau Bangka. Sebelum menuju tempat acara, sempat-sempatnya kami mampir dulu ke sebuah pantai terdekat dari perumahan Citraland Botanical City (yang konon merupakan lokasi perumahan paling elit di Pulau Bangka). Namanya Pantai Pasir Padi. Tempatnya sih sepi, tapi lumayan cantiklah, karena berpasir putih yang halus.
Selesai semua urusan pekerjaan sekitar pukul 16:00 WIB, perjalanan traveling ‘colongan’ pun segera dimulai. Sore itu juga kami mendatangi Pantai Matras di Kecamatan Sungailiat. Sebagai pemanasan bolehlaaah.. cantik dan luas, serba putih, biru dan sedikit aksen hijau ke arah manapun mata saya memandang.
Selesai menikmati suasana di Pantai Matras beberapa saat, kami bergegas menuju pantai Parai Tenggiri yang lokasi berdekatan. Awalnya kami mengincar penginapan di area ini, supaya bisa menikmati suasana pantai berlama-lama, tapi emang dasar belum rejeki, saat itu kamar hotelnya malah lagi penuh dengan rombongan lain. So yasudlah, yang penting tetap bisa masuk dan ikut menikmati pemandangan indahnya.
Meskipun belom puas jalan-jalan, tapi apa boleh buat, mengingat waktu yang terbatas, semua harus ikhas menyudahi saja acara berburu pantai di Pulau Bangka hari ini. Perlu segera check in di hotel (kami nginep di Novilla Boutique Resort) untuk istirahat dan mandi-mandi biar seger. Setelah itu lanjut jalan-jalannya cukup mengelilingi area resort aja. Berenang di kolam renang hotel, atau ngopi-ngopi di warung terdekat sebelum bobo seru juga..
Besoknya pagi-pagi setelah foto-foto dan sarapan, jam 06:30 WIB rombongan sudah siap berangkat menuju Pantai Nirwana yang ada klenteng Puri Tri Agung diatasnya. Karena letaknya tinggi, jadi kami bisa menikmati pemandangan laut luas. Baguuuusss banget. Dan nggak terganggu pengunjung lain, secara kita datengnya Senin pagi, hehe..
Next, lanjut kami menuju lokasi lain. Karena jadwal pesawat menuju Belitung mundur, alhamdulillah deh, malah bisa punya tambahan waktu 2 jam di Bangka, sekalian aja mampir ke Museum Timah, alun-alun dan beli oleh-oleh khas Bangka dikit.
Lanjut menuju bandara, kami lalu menyeberang ke Pulau Belitung. Lama perjalanan hanya sekitar setengah jam dengan pesawat. Woooww,Belitung.. alhamdulillah akhirnya saya bisa sampai ke tempat ini. Film Laskar Pelangi yang pemandangan pantainya keren banget itu kan bikinnya di sini.. Jadi nggak sabar untuk segera menuju lokasi Pantai Tanjung Tinggi yang terkenal itu.. Eh, wait, tapi sebelumnya mampir dulu makan siang di tempat yang banyak direkomendasiin orang dan konon sering dikunjungi artis-artis dan pejabat terkenal : Mie Belitung Atep. Katanya ueeenaaakk... (tapi kalo menurut saya setelah nyobain sih biasa aja, hihi..)
Selesai maksi, mobil cartetan kami segera mengarah ke Pantai Laskar Pelangi (Pantai Tanjung Tinggi, maksudnya). Ih, jadi deg-degan..
Sudah lumayan sore sewaktu kami berpisah dengan Pantai Tanjung Tinggi ini. Yang jelas sih belom puas doongg, kan masih ada waktu sebelum malam datang, jadi kami masih bisa menuju tempat lain, Pantai Bukit Berahu.Pantai ini di kelola swasta, dan ada resortnya juga. Setipe dengan semua pantai lain yang sudah dikunjungi, sama-sama berpasir putih halus dan tentunya sama-sama cantik.. Lumayan, bisa menikmati suasana senja nan romantis dari lokasi ini.
Nggak bisa lama-lama karena hari keburu gelap dan semua mulai kelaperan, akhirnya kami segera berpamitan dengan tempat keren ini, meneruskan perjalanan untuk makan malam di resto “Belitong Timpo Duluk” sesuai rekomendasi pak supir merangkap guide. Waahh, ternyata memang tempatnya unik, nyaman dan masakannya yummy banget.. Sayangnya kamera saya kehabisan baterai, jadi nggak bisa ambil foto-fotonya. Yang jelas, malam itu kami pesannya Dulang Set untuk makan bareng-bareng, hmmm... menggunakan piring dan gelas dari kaleng ala mbah-mbah jaman dulunya, bikin tambah nepsong jadinya..
Menutup hari dengan beristirahat di Hotel Central City 2, kamipun bersiap-siap untuk puncak acara besoknya : ber-island hopping-ria sekaligus snorkeling dan berenang. Yuhuuuu... Can’t wait..
Jam 08:00-an pagi kurang si pak supir sudah menjemput kami di lobi hotel, siap mengantarkan ke Tanjung Kelayang, yang akan jadi tempat mulai mengelilingi lautan untuk ber-say hello dengan pulau karang kecil-kecil yang kebanyakan nggak berpenghuni. Perahu harus dicarter seharga Rp. 500.000,- untuk kami ber-enam (5 orang anggota rombongan + pak supir yang sekaligus jadi guide dan tukang foto). Saya sih nggak hapal nama-nama pulaunya. Yang saya ingat cuma Pulau Lengkuas doang, tempat ganti baju untuk snorkeling dan ada mercu suarnya. Tapi sempat juga mampir di sebuah daratan kecil di tengah laut yang cuma ada pasir putihnya doang.. wiiiyyy, eksotik banget, serasa terdampar gimanaaa gitu.
Dan begitulan adanya. Karena kami nggak mampir lagi ke Pulau Lengkuas untuk mandi-mandi dan ganti baju, jadi selesai main air masih dengan kostum basah-basahan semua langsung menuju ke restoran “RM Rindu Pantai” yang terdekat untuk numpang mandi, ganti baju sekaligus makan siang. Laper berat euy. Setelah itu capcus kembali ke hotel untuk check out, sholat sebentar dan langsung menuju bandara. Kamipun pulang ke Jakarta dengan bersyukur. Alhamdulillah, akhirnya saya pernah juga menginjakkan kaki ke Negeri Laskar Pelangi di provinsi Bangka Belitung yang cuantiiiikkkss..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H