Nilai-Nilai Pancasila
Pancasila dijadikan sebagai dasar dan tujuan bangsa Indonesia karena Pancasila membawa nilai-nilai yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut merupakan nilai-nilai Pancasila yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari:
Sila pertama dengan bunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, dalam sila pertama disebutkan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa tetapi "Esa" tersebut berarti agung, dan Ibnu Khaldun berkata bahwa "agama merupakan penyatu bukan pemecah", jadi dalam 6 agama yang diakui oleh Indonesia, kita tidak boleh merasa bahwa agama kita yang paling benar karena di dalam sila pertama hanya menyebutkan tuhan yang maha esa jadi tuhan yang diagungkan menurut agama masing-masing. Bahwa semua rakyat Indonesia memiliki Tuhan masing-masing.
Sila kedua dengan bunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”, dalam sila kedua terdapat 3 poin yang harus kita ingat yaitu kemanusiaan, adil, dan beradab. Kemanusiaan disini bisa diartikan sebagai manusia kita harus memanusiakan manusia yang dimana juga bisa diartikan bahwa jika kita ingin dimengerti kita juga harus dimengerti begitu secara simpelnya. Adil disini bukan berarti sama, tetapi berarti dapat menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Beradab disini sering kali disinggung didalam agama karena adab itu lebih penting dari pada ilmu, orang yang memiliki adab akan lebih dihargai daripada orang yang memiliki ilmu, jadi untuk menjalankan sila kedua kita harus menghargai sesama manusia dan juga adil yang dimana sesuai dengan aturan dan kebutuhan begitu juga kita harus beradab sebagai mana orang beradab itu lebih mulia daripada orang ber-ilmu.
Sila ketiga dengan bunyi “Persatuan Indonesia”, dalam sila ini hanya terdapat satu poin yang sangat penting karena merupakan kunci dari kesatuan Indonesia sampai saat ini. Dalam persatuan Indonesia berarti kita semua sebagai bangsa Indonesia harus bersatu dengan segala macam perbedaan yang ada. Jadi untuk mengamalkan sila ke tiga kita harus saling menghormati dan menghargai perbedaan.
Sila keempat dengan bunyi “Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”, dalam sila keempat ini terdapat banyak hal yang bisa di highlight seperti kerakyatan, dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan. Kerakyatan disini berarti sebagai rakyat kita harus menurut kepada pemimpin selagi itu tidak menyimpang, dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan disini berarti sebagai pemimpin yang dipilih oleh rakyat kita harus hikmat yang dimana ikhlas memberikan waktu kita untuk mengabdi kepada negara dan sebagai pemimpin kita juga harus bijaksana yang dimana bijaksana juga selalu diiringi dengan sifat tegas, permusyawaratan perwakilan disini berarti pemimpin itu sebagai perwakilan rakyat yang dimana dipilih secara musyawarah dan juga dimana suara rakyat adalah suara terkuat. Inti dari sila keempat adalah kita sebagai rakyat harus mematuhi peraturan dan pemerintah tetapi harus diingat juga pemimpin adalah perwakilan rakyat yang dimana rakyat juga memiliki kekuatan atas itu dan harus diingat pula sebagai pemimpin juga harus hikmat dan bijaksana dalam segala hal.
Sila kelima dengan bunyi “Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, dalam sila ini ditekankan kembali bahwa keadilan harus benar-benar dipegang erat karena merupakan suatu hak yang harus dimiliki oleh setiap warga Indonesia. Dalam sila ini semua orang berada dalam kedudukan yang sama untuk menyampaikan setiap pendapatnya.
Kesimpulan
Dengan banyak ditemukannya kasus terkait disintegrasi bangsa, terutama dalam generasi muda penerus bangsa, sangar penting untuk memperhatikan dan mengamalkan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat penting untuk diperhatikan karena membawa ajaran tentang nilai-nilai Pancasila dan Kewarganegaraan yang mana akan sangat penting untuk menuntun dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Kedudukan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga sangat krusial dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila karena dalam Pancasila mengajarkan banyak hal mengenai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah-mufakat, hingga keadilan sosial.
Maka dari itu, penting untuk menanamkan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam setiap tingkatan pendidikan untuk memupuk generasi muda yang memiliki jiwa toleransi antar sesama dan dapat mencegah terjadinya disintegrasi bangsa.
Perlu kembali diingat bahwa untuk mencetak generasi penerus yang baik, perlu pupuk yang baik pula.