Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Makhluk-Makhluk Kecil Bercahaya

18 Maret 2024   16:33 Diperbarui: 18 Maret 2024   16:36 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://optika.id/news-62325-anakanak-palestina-memiliki-derajat-keimanan-yang-tinggi

kemarin, aku berontak
dengan murka dan angkuh membentak
merasa semua tlah luluh lantak
oleh keadilan yang tidak berpihak

lalu aku geram,
mengepalkan tangan
berteriak hingga memecah tenggorokan
untuk kemudian terdiam, serupa kapal karam

makhluk-makhluk kecil bercahaya
di Belt Hanoun dan Belt Lahia, di Khan Yunis dan Deir Al Balah
di Jabalia dan Rafah, di hadapanmu, pantaskah aku menulis duka?
lalu meratapi aku punya nestapa?

senyum di wajah-wajah  mungilmu
adalah tamparan keras ke kalbu
bagaimana mungkin aku mengeluh
dukaku, tak seujung kuku deritamu!

Jakarta, 18 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun