Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Kemewahan Senja

1 November 2022   09:00 Diperbarui: 1 November 2022   09:02 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

perjalanan pagi hingga senja, mestinya sebuah keistimewaan. tidak semua obor terus menyala, ada yang kehilangan api saat embun pertama tiba, beberapa menyisakan asap pada udara siang yang membekap.

pelita yang bercahaya hingga senja, telah membakar begitu banyak duka, sarat timbunan abu pengertian, menyuburkan pemahaman, meninggikan kebijaksanaan. senja, sungguh sebuah kemewahan!

namun, nyala api manakah yang abadi? tetap harus redup dan akhirnya mati, di saat minyak dan sumbu kehidupan tuntas menggenapi catatan. maka pendar-pendar cahayanya hanya tersimpan pada kalbu yang rela mengenang.

jika pagi dan siang adalah pergumulan, maka senja selalu menawarkan pilihan, berlalu bersama awan kelabu yang memadamkan harapan, atau terus terbang, walau kadang harus dijalani di dalam kesendirian.

Jakarta 1 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun