Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melarutkan Rasa

21 Oktober 2022   12:05 Diperbarui: 21 Oktober 2022   12:14 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/id/foto-foto/closeup-of-stalagmites-and-stalactites

cobalah pejamkan mata
dan lihatlah...,
hamparan hijau di kalbu
dimekari warna-warni

pandangi pula lekukan bukit biru
seperti lenggak-lenggok penari
yang dicumbu awan-awan
dipagut mesra sang surya kala terbenam

lalu, coba hening sejenak
dan dengarkan...,
siulan angin laksana seruling
ditingkah gemericik air di pematang

nyanyian alam ini,
serupa petikan dawai-dawai hati
yang diundang oleh embun pagi
dendang dedaunan mengiringi

keindahan ada di dalam nurani,
di relung-relung sejuknya jiwa
saat kita melarutkan rasa, mencairkan diri pada hati yang membumi.

Jakarta, 21 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun