cobalah pejamkan mata
dan lihatlah...,
hamparan hijau di kalbu
dimekari warna-warni
pandangi pula lekukan bukit biru
seperti lenggak-lenggok penari
yang dicumbu awan-awan
dipagut mesra sang surya kala terbenam
lalu, coba hening sejenak
dan dengarkan...,
siulan angin laksana seruling
ditingkah gemericik air di pematang
nyanyian alam ini,
serupa petikan dawai-dawai hati
yang diundang oleh embun pagi
dendang dedaunan mengiringi
keindahan ada di dalam nurani,
di relung-relung sejuknya jiwa
saat kita melarutkan rasa, mencairkan diri pada hati yang membumi.
Jakarta, 21 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H