Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Raja Ampat

12 Agustus 2019   16:12 Diperbarui: 12 Agustus 2019   16:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teluk Kabui dan Mayalibit
Menertawai pandangan sempit
Kupeluk erat dalam riang, lepas sudah gundah menghimpit

Lalu, Piaynemo dan Telaga Bintang
di puncak Wayag, semua kata binasa dan hilang
Sang Alam, tak mampu disanjung, terlampau gemilang

pada teduh laut jernih
pada terumbu warna-warni
kalbuku telah menambatkan jangkarnya di sini

Raja Ampat, 6 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun