tuan, engkau pribadi penikmat sanjungan, tak siap mendengar bantahan, tak menerima kata tidak sebagai jawaban, bagimu semua adalah mainan, boneka dan tentengan.
tuan, engkau pengucap hinaan, pelantun makian, sulit memberi penghargaan, jarang terdengar darimu pujian, angka buatmu adalah sesembahan, segalanya adalah persoalan pencapaian, uang dan kebendaan.
tuan, engkau mengoleksi dendam, satu kesalahan cukup membuatmu memandang manusia sebagai sampah yang harus dipendam, tak ada kesempatan memperbaiki perbuatan di masa silam.
tuan, engkau merapat ke kemenangan, berpaling dari kekalahan, menginjak-injak mereka yang membutuhkan pengarahan, gemar menambah penderitaan dengan sindiran bahkan makian.
tuan, aku ingin mengajukan pertanyaan, adakah sedikit saja hatimu berperasaan, mengertikah nuranimu tentang kesakitan, pernahkah jiwamu menghargai kemanusiaan, sudahkah sesekali kacamata orang lain kau gunakan?
Jakarta, 6 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H