Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diri Kita yang Sebenarnya

5 April 2019   07:55 Diperbarui: 5 April 2019   08:17 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: paveikslai.lt

kita telah mengkhianati diri, berkali- kali menikam nurani, mendorongnya ke sudut  tersempit hati, berdarah, nyeri dan sendiri.

belati itu kita simpan, disembunyikan rapi di balik tawa dan jumawa penampilan. demi kepentingan, kita berlagak melupakan, padahal kita menampung  penderitaan.

kita terus memainkan peran, berusaha mengabaikan, seolah semuanya berjalan biasa dan aman. tapi, mungkinkah kita menipu diri, mampukah kita membungkam nurani?

di tengah kesendirian, saat jiwa mengajukan pertanyaan, menuntut meminta penjelasan, akan ada kesakitan tak tertahan, akan ada isak tangis yang memilukan, pada saat demikian, diri kita yang sebenarnya hadir tanpa kepura-puraan.

Bandar Lampung, 5 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun