kita telah mengkhianati diri, berkali- kali menikam nurani, mendorongnya ke sudut  tersempit hati, berdarah, nyeri dan sendiri.
belati itu kita simpan, disembunyikan rapi di balik tawa dan jumawa penampilan. demi kepentingan, kita berlagak melupakan, padahal kita menampung  penderitaan.
kita terus memainkan peran, berusaha mengabaikan, seolah semuanya berjalan biasa dan aman. tapi, mungkinkah kita menipu diri, mampukah kita membungkam nurani?
di tengah kesendirian, saat jiwa mengajukan pertanyaan, menuntut meminta penjelasan, akan ada kesakitan tak tertahan, akan ada isak tangis yang memilukan, pada saat demikian, diri kita yang sebenarnya hadir tanpa kepura-puraan.
Bandar Lampung, 5 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H