hujan merah tak jatuh di tanah kami, maka tak tumbuh tanaman marah. angin durhaka tak mampu merobohkan rumah kami, tiang-tiangnya, sejak dulu kokoh berdiri.
tiang-tiang rumah kami, turun-temurun sudah diuji, tak usah kau datang membawa api, persaudaraan kami laksana air yang akan membuat apimu mati. maka lebih baik engkau saja yang pergi!
sebab kami dididik tua-tua negeri, dilatih orangtua sendiri, telah diajarkan guru-guru kami. bahwa kami adalah anak-anak damai, kami adalah putra-putri negeri. kami adalah laskar pelangi.
kami ini, sungguh tak pandai menaruh dengki, kami ini tak pernah diajari untuk membenci. kami padu, biarlah tetap begitu, tak usah kau ganggu!
Bangka, 10 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H