Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanah yang Tak Membenci

10 Maret 2019   00:09 Diperbarui: 10 Maret 2019   00:55 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hujan merah tak jatuh di tanah kami, maka tak tumbuh tanaman marah. angin durhaka tak mampu merobohkan rumah kami, tiang-tiangnya, sejak dulu kokoh berdiri.

tiang-tiang rumah kami, turun-temurun sudah diuji, tak usah kau datang membawa api, persaudaraan kami laksana air yang akan membuat apimu mati. maka lebih baik engkau saja yang pergi!

sebab kami dididik tua-tua negeri, dilatih orangtua sendiri, telah diajarkan guru-guru kami. bahwa kami adalah anak-anak damai, kami adalah putra-putri negeri. kami adalah laskar pelangi.

kami ini, sungguh tak pandai menaruh dengki, kami ini tak pernah diajari untuk membenci. kami padu, biarlah tetap begitu, tak usah kau ganggu!

Bangka, 10 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun