Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Hitam Putih

7 Maret 2019   22:42 Diperbarui: 8 Maret 2019   03:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dulu, hanya ada satu siaran, sepenuhnya dikendalikan, tapi jadi sumber pengetahuan. dulu, putih hitam, tidak pula duapuluh empat jam. antena tinggi menjulang, rapi duduk berjejeran, penuh kekaguman, erat kuat persatuan, penuh kebanggaan.

sekarang, bebas tak terkendali, hiruk pikuk informasi, kejar rating tak peduli isi, kepentingan berwarna-warni, propaganda dan agitasi, terlalu banyak basa-basi, layar penuh percakapan orang-orang sakti, tapi persis obrolan warung kopi, tak ada ujung tak ada pangkal,  basi dan tak berarti.

kalau sudah begini, aku rindu suasana empat belas inci, hitam putih! pada dunia dalam berita, arena dan juara, juga aneka ria safari. lebih padat, lebih berisi!

generasi kini, mana mengerti?

Bangka, 7 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun