Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Memanggil Nurani

5 Maret 2019   17:53 Diperbarui: 5 Maret 2019   17:54 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hari ini, kata-kata seperti buih, mengambang tanpa arti. atau seperti titik gerimis di terik mentari, yang terlanjur menguap tanpa sempat menyentuh bumi.

ini pesta kesia-siaan, sama-sama memborong kebenaran, sama-sama menata kebohongan, mengail di keruhnya kebodohan, pesta yang membuta-tulikan.

hari ini, kata-kata telah mengukir keretakan, membangun langit dendam dan menggali tanah kebencian. hari ini, kata-kata telah menjelma menjadi ular-ular berbisa, yang menelan hidup-hidup persatuan.

dan aku, dari sudut negeri ini, mengernyitkan dahi, berusaha memanggil nurani, untuk kembali bersama niat suci, membangun hati tanpa menyebarkan benci.

Jakarta, 5 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun