aku, seperti yang kau lihat, adalah seonggok awan, memilih menyendiri, menjauh dari kumpulan. sebab kumpulanku telah pergi menjauh, sebab aku tak lagi diinginkan.
tataplah aku, adakah kau lihat dua wajah yang tak saling memandang? lihatlah perlahan, pada dua wajah yang bertolak belakang. dua wajah yang  memandang ke arah berlawanan, sama-sama menyimpan beratnya beban.
atau...,
kau lihat seekor kupu-kupu, menari ria, di langit kota?
apapun yang kau saksikan, bergembiralah, sebab aku hanya seonggok awan di langit Pademangan. keindahan yang bebas untuk kau tafsirkan.
Jakarta, 22 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H