Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Seonggok Awan di Langit Pademangan

23 Februari 2019   10:55 Diperbarui: 23 Februari 2019   11:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku, seperti yang kau lihat, adalah seonggok awan, memilih menyendiri, menjauh dari kumpulan. sebab kumpulanku telah pergi menjauh, sebab aku tak lagi diinginkan.

tataplah aku, adakah kau lihat dua wajah yang tak saling memandang? lihatlah perlahan, pada dua wajah yang bertolak belakang. dua wajah yang  memandang ke arah berlawanan, sama-sama menyimpan beratnya beban.

atau...,
kau lihat seekor kupu-kupu, menari ria, di langit kota?

apapun yang kau saksikan, bergembiralah, sebab aku hanya seonggok awan di langit Pademangan. keindahan yang bebas untuk kau tafsirkan.

Jakarta, 22 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun