perhelatan demi perhelatan, kau sebut sebagai hajatan iman
teriak-teriak di jalan, jumlah jadi kebanggaan, mental gerombolan
memaki, mengutuk, cacian menusuk, tak sadar sedang menyenangkan setan
kasihanilah mereka, jiwa kecil tak berdaya
tak mengerti apa-apa, kau giring ke kepentingan api membara
yang kau bungkus dengan menjual surga
tanyalah hatimu, sampai kapan menjual keyakinan
makin lama menjaga kebusukan, makin tak sedap aroma bertebaran
tidakkah nuranimu berontak, merintih kesakitan?
cucilah hati yang benci menghitam, agar curiga tak kian memupuki dendam
sudahlah..., jangan kau pikir jubah putih mampu menutupi bau kepentingan
kalaupun luput dari ciuman insan, apa kau kira mampu menipu Tuhan?
Jakarta, 22 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H