Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ikhlas di Rembulan Canggung

21 Februari 2019   22:58 Diperbarui: 21 Februari 2019   23:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

langit malam berwajah tanggung, tidak terang, tak juga mendung, rembulanpun terlihat canggung, digelayut awan tipis, dihias sedikit gerimis. membawa hati hanyut dalam lamunan yang nyaris mistis.

terang cahaya kota, mengajak lamunan berkelana, menerobos batas-batas logika, melayang meninggalkan bola dunia, hingga ke tepi-tepi semesta, lepas dan bebas, liar tak dapat dicegah.

pada teduh hati, jiwa tenang memahami kecilnya diri, dan mengakui betapa besarnya Ilahi. dalam hening, merembeslah butiran-butiran bening, meneteskan syukur, melenyapkan takabur.

pada nurani yang mengerti, hadir damai dan ikhlas yang menghapuskan benci. sebab, adakah yang lebih berarti selain tulus memberi? adakah yang lebih berharga selain berpenuh kasih?

Jakarta, 21 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun