Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jingga di Langit Maros

19 Februari 2019   21:19 Diperbarui: 19 Februari 2019   21:43 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jika Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di bantimurung, tentu ini bukan sekedar tempat wisata remaja tanggung, atau tempat mereka yang patah hati duduk termenung, mati tak hendak, hidup juga canggung.

rammang-rammang, susunan batu karts yang gamang. bangsa sendiri tak kenal dan tak sayang. cerita jutaan tahun peradaban, luput dari perhatian, tak terbaca di buku-buku pelajaran, memilukan.

mutiara nusantara, tak banyak yang bicara, sedikit yang mengenalnya, terasa asing di telinga, begitu jauh dari mata.

jingga di langit maros, ungkapan dalamnya duka dan kecewa, warna marah yang bercampur jengah.

Makassar, 19 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun