jika Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di bantimurung, tentu ini bukan sekedar tempat wisata remaja tanggung, atau tempat mereka yang patah hati duduk termenung, mati tak hendak, hidup juga canggung.
rammang-rammang, susunan batu karts yang gamang. bangsa sendiri tak kenal dan tak sayang. cerita jutaan tahun peradaban, luput dari perhatian, tak terbaca di buku-buku pelajaran, memilukan.
mutiara nusantara, tak banyak yang bicara, sedikit yang mengenalnya, terasa asing di telinga, begitu jauh dari mata.
jingga di langit maros, ungkapan dalamnya duka dan kecewa, warna marah yang bercampur jengah.
Makassar, 19 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H