kepak-kepak sayap, memecah hening beku membekap, alirkan angin baru pengganti pengap, menata ulang di mana harusku letakan semua harap.
dan jika aku pergi tak kembali, pandanglah burung putih yang melambung tinggi, aku ada di sana, di antara kepak-kepak sayapnya.
atau..., tatap saja langit berawan putih, dari sana aku selalu tersenyum, memandangimu cinta, dan putera terkasih.
Jakarta, 19 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!