malam ini tak berbulan, tanpa kehadiran bintang, langitku muram. lampu kotapun bersinar temaram. malam ini, semesta seakan melukiskan duka, suram dan kekelaman.
otak dangkal ini berusaha menyangkal, tapi hati, mana mampu ia sembunyikan sesal.
di tengah kekusutan dan pertikaian ini, harapan hanya kepada nurani, sebagai satu-satunya yang mampu merekonsiliasi.
sebab nalar selalu mengaku benar, sedang hati banyak menakar, jujur berperasaan, tak jarang terjebak dalam kebimbangan. Namun, nurani penuh kesadaran, darinya ditemukan jalan-jalan kehidupan.
maka beruntunglah jiwa yang mengerti, jiwa-jiwa yang menghidupkan nurani. padanya ada ketenangan, padanya ada keselamatan.
Jakarta, 2 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H