hari ini hendak kugantung panah dan busurku
untuk semedi di gubuk kecil di atas bukit batu
ingin merenungkan kembali
riak-riak air di permukaan kali
setidaknya dengan mengatur napas
aku harap mampu membaca dengan lepas
pada catatan dan guratan yang kemarin kau buat
menyaringkan artinya dari jauh dan tak terikat
dan jika itu belum juga cukup
akan kupinjam matahari mengusir redup
hingga hilang semua bayang-bayang
hingga terang menembus, jelas menerawang
aku yakin hasilnya adalah takjup
dan aku akan menekukkan lutut dengan mulut terkatub
tanpa suara membiarkan hati yang bicara
menggiring akal dan nurani untuk menyatu dengan semesta
Jakarta, 1 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H