Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggiring Nurani

1 Februari 2019   12:51 Diperbarui: 1 Februari 2019   13:41 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://steemit.com

hari ini hendak kugantung panah dan busurku
untuk semedi di gubuk kecil di atas bukit batu
ingin merenungkan kembali
riak-riak air di permukaan kali

setidaknya dengan mengatur napas
aku harap mampu membaca dengan lepas
pada catatan dan guratan yang kemarin kau buat
menyaringkan artinya dari jauh dan tak terikat

dan jika itu belum juga cukup
akan kupinjam matahari mengusir redup
hingga hilang semua bayang-bayang
hingga terang menembus, jelas menerawang

aku yakin hasilnya adalah takjup
dan aku akan menekukkan lutut dengan mulut terkatub
tanpa suara membiarkan hati yang bicara
menggiring akal dan nurani untuk menyatu dengan semesta

Jakarta, 1 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun