sejauh kata-kata dilempar dari mulut serapah, sejauh itu pula ia merajam hati.
oh, bukan hati kami yang mendengar, tapi hatimu yang tersasar. bukan juga hati yang membaca, tapi jiwa dangkal yang mengguratkannya.
ini sebenarnya perkara mudah, tapi menjadi seberat semesta amarah, tatkala ada titipan dengki dan pongah. ini harusnya mudah, cukup memberi jalan leluasa, ringan, seringan ego yang menguap ke udara.
tapi bagaimana si-aku mampu menepi jika hati ditautkan terlampau jauh dari bumi?
bagaimana mungkin ada pengertian, Â jika jiwa masih mencari-cari pengakuan?
sudahlah, berhentilah menilai, sebab pada kata apapun yang disemai, tak selalu berjejer arti untuk  kau tuai.
sebab pada aksara-aksara yang kau lihat tercerai, mungkin sengaja disimpan makna yang tak harus kau urai.
Penang, 24 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H