pagi di depan rumah sakit, pukul delapan
sang kakek tersedu-sedan
pilu yang dalam, remuk redam oleh derita cucu kesayangan
muram wajah di hati terluka
parah yang nyata di atas rasa berdarah duka
sang cucu dibekap thalasemia
aku tak bisa berkata-kata
di tengah mata yang menyapa mata,
aku hanya mampu menawarkan sepasang telinga
Penang, 24 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!