Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Duka Seorang Kakek

24 Januari 2019   07:39 Diperbarui: 24 Januari 2019   08:21 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.deviantart.com

pagi di depan rumah sakit, pukul delapan
sang kakek tersedu-sedan
pilu yang dalam, remuk redam oleh derita cucu kesayangan

muram wajah di hati terluka
parah yang nyata di atas rasa berdarah duka
sang cucu dibekap thalasemia

aku tak bisa berkata-kata
di tengah mata yang menyapa mata,
aku hanya mampu menawarkan sepasang telinga

Penang, 24 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun