Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Semedi

8 Januari 2019   00:35 Diperbarui: 8 Januari 2019   11:23 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kalau ini urusan hati yang tertangkap melalui celah-celah mata, maka teruskan saja.

terserah bagaimana engkau mengunyah dan memuntahkannya, itu sepenuhnya hak asasi mu.

lagi pula, engkau adalah raja yang bertahta dan berdaulat penuh atas seluruh wilayah kerajaan fiksimu!

tapi jika ini adalah jalan menuju lomba menyusun balok, kuis berpacu dalam melodi, atau urusan lomba masak mie instan dengan bumbu yang sudah jadi, mungkin memang ada baiknya mengambil sedikit jeda.

aku akan menepi, semedi mempelajari kembali rasa dan menajamkan indera.

tapi, apapun itu, tetaplah gembira, bermain saja, melompat, dan berlarilah.

tak usah juga seperti lagu-lagu sedih, patah hati lalu bunuh diri.

sebab esok belum tentu ada.
dan hari ini adalah satu-satunya yang kita punya.

Jakarta, 8 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun