Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rangkulan Abadi

22 November 2018   08:01 Diperbarui: 22 November 2018   08:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para gergasi yang tidur
Bangkit dari dasar terdalam samudera
Biarkan pahatan air dan angin mendera
Lalu diam dalam buaian mendengkur

Bak pasang-pasangan remaja
Rangkulan abadi alam asmara
Berjuta abad saling kecup dan pagut
Tak peduli masa, tak mau beringsut

Niscayanya cinta adalah gelap mata
Menembus batas relung terdalam jiwa
Menerabas segala rintang dan beda
Indah, mengalir tak tercegah

Yangshou, Desember 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun