Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Roman Malam

19 November 2018   16:02 Diperbarui: 19 November 2018   16:01 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://i-infobase.blogspot.com/2016/12/beautiful-night-scenery-with-stars.html

Mentari manja merajuk turun ke ufuk

Merah cakrawala ditingkah hembusan sejuk

Perlahan berganti rambat gemulai temaram  

Genit kerlap-kerlip menghias kanvas malam

Pernahkah mendengar nyanyian bayu?

Lembut tipis tiupkan lagu syahdu

Atau tarian titik berkas terang nun jauh

Serupa lirikan manis gadis ayu

Pernahkah mendengar cerita gelombang?

Membisik kisah biduk nelayan berjuang

Atau tentang batu karang dan pasir pantai

Umpama insan sepasang yang tak bercerai

Pada ranting dan lembar dedaun

Ini lukisan lama termaktub

Maka dalam hening hati tertegun

Masihkah jiwa dan asa tertangkub?

Jakarta, 19 November 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun