Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Jalan

8 Desember 2016   10:41 Diperbarui: 8 Desember 2016   10:52 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belaianmu melekat, kuat tak lepas dalam rasa

Bijak lembutmu merelung dalam, terpahat di ngarai jiwa.

Sentuhan telapakmu, hangat dekapan kasihmu, menjahit ingatan sendu dalam senyap malam kota.

Semua yang tak bisa kulupa.

Kau kandung sembilan anugerah

Lahirkan dalam sakit raga, di kamar tengah rumah

Satu-satu tumbuh dalam pelukan jiwa indah sempurna

Diisi akhlak, pekerti dan cinta

Kau pergi pagi-pagi, diantar bunga-bunga wangi, tepat saat cucumu berhari jadi

Rumah abadi yang selalu kau ceritakan mengantarku bermimpi,

Ke sanalah engkau kini kembali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun