Mohon tunggu...
Ripki Ardi
Ripki Ardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Siliwangi

Menulis dan membaca berita hangat tentang pemerintahan dan politik luar negeri ataupun dalam negeri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Mahasiswa yang Pancasilais dengan Penuh Tantangan Era Globalisasi

12 Oktober 2023   21:24 Diperbarui: 12 Oktober 2023   21:47 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era saat ini,dimana teknologi dan informasi berkembang secara cepat tentu sedikit demi sedikit dapat merubah suatu budaya di suatu kawasan atau wilayah. Lalu bagaimana dengan Pancasila? Apakah Pancasila ini masih relevan disaat era teknologi dan informasi berkembang pesat?. Dan apakah Pancasila masih berlaku untuk mahasiswa? 

Dalam buku Pancasila dalam pusaran globalisasi / prolog, karya Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD. Mengatakan bahwa "Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa," ini dapat diartikan bahwa di era globalisasi dapat merubah sebuah ideologi melalui media dan informasi. Kita sebagai mahasiswa harus mampu menyaring segala informasi yang masuk agar tidak tergoyahkan ideologi bangsa ini. Lalu bagaimana kita sebagai mahasiswa mempertahankan Pancasila sebagai satu satunya ideologi yang harus kita ikuti dan diamalkan dikehidupan sehari hari?.Sebagai mahasiswa, kita dapat mempertahankan Pancasila sebagai ideologi yang harus diikuti dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan langkah-langkah berikut:

1. Pemahaman yang Kuat: Pelajari dan pahami secara mendalam nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, demokrasi, persatuan, dan sebagainya. Ini akan membantu menginternalisasi prinsip-prinsip tersebut.

2. Kesadaran Diri: Refleksikan bagaimana nilai-nilai Pancasila relevan dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyakan tindakan dan keputusan apakah sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

3. Edukasi dan Diskusi: Terlibat dalam diskusi, seminar, atau kelompok studi yang membahas Pancasila dan isu-isu terkait. Berbagi pengetahuan dengan teman-teman dan komunitas.

4. Berperan Aktif: Ikut serta dalam kegiatan sosial dan politik yang mendukung nilai-nilai Pancasila, seperti upaya keadilan sosial dan partisipasi dalam pemilihan umum.

5. Mempraktikkan Toleransi: Pancasila mendorong toleransi antaragama dan suku. Jalin hubungan yang harmonis dengan beragam budaya dan agama.

6. Menjadi Teladan: Jadilah contoh yang baik dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan sehari-hari baik di kampus, di rumah, atau di masyarakat.

7. Mempromosikan Kesadaran: Gunakan media sosial atau partisipasi dalam kegiatan publik untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Pancasila dan menjelaskan bagaimana itu relevan dalam konteks zaman sekarang.

8. Aktif dalam Organisasi Mahasiswa: Bergabung dengan organisasi yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan bekerja sama dengan teman-teman untuk menggalang dukungan.

9. Kritik yang Konstruktif: Jangan ragu untuk mengkritik apabila ada pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila, tetapi lakukan dengan cara yang konstruktif dan berdiskusi untuk mencari solusi.

10. Selalu Belajar: Nilai-nilai Pancasila dapat berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Teruslah belajar dan beradaptasi agar tetap relevan dan mampu mempertahankan Pancasila sebagai ideologi yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan langkah-langkah ini, dapat menjadi agen perubahan yang mempertahankan Pancasila sebagai landasan ideologi yang penting dalam kehidupan Anda dan masyarakat.

Tetapi menjadi mahasiswa yang pancasilais tidak mungkin berjalan mulus pasti ada tantangan yang perlu dihadapi.

Beberapa faktor yang bisa menjadi penghambat dalam menjadi mahasiswa yang menerapkan nilai-nilai Pancasila adalah:

1. Ketidakpahaman: Tidak semua mahasiswa mungkin memahami nilai-nilai Pancasila secara mendalam. Kurangnya pemahaman bisa menjadi hambatan.

2. Tren Globalisasi: Pengaruh budaya asing dan nilai-nilai global bisa mengaburkan identitas nasional dan nilai-nilai Pancasila.

3. Ketidaktertarikan: Beberapa mahasiswa mungkin tidak tertarik untuk memahami atau menerapkan nilai-nilai Pancasila karena mereka merasa kurang relevan dalam kehidupan mereka.

4. Politik Partisan: Terlalu banyak politisasi dan polarisasi di kalangan mahasiswa bisa mengganggu usaha untuk memelihara nilai-nilai Pancasila.

5. Ketidakpedulian: Beberapa mahasiswa mungkin apatis terhadap masalah sosial dan politik, yang merupakan aspek penting dalam menerapkan Pancasila.

6. Tantangan Ekonomi: Kesulitan ekonomi bisa membuat mahasiswa fokus pada masalah finansial daripada nilai-nilai Pancasila.

7. Konflik Ideologi: Mahasiswa dapat terjebak dalam konflik ideologi yang berlawanan dengan Pancasila, yang bisa membingungkan dan memecah belah masyarakat akademik.

8. Kurangnya Pendidikan: Kurangnya pembelajaran dan pendidikan yang memadai tentang Pancasila dapat menghambat pemahaman dan penerapan mahasiswa.

Untuk mengatasi penghambat ini, penting untuk terus memperdalam pemahaman Anda tentang Pancasila, berpartisipasi dalam diskusi, dan mencari dukungan dari komunitas yang memiliki nilai-nilai serupa. Juga, berusaha untuk tetap terbuka terhadap pandangan beragam dan berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila di antara rekan mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun