Mohon tunggu...
Rifatul Jannah
Rifatul Jannah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dewasa Itu Pilihan

25 Oktober 2017   15:29 Diperbarui: 25 Oktober 2017   15:47 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dan Kau pasti tahu..

Kita semua akan menjadi tua..  Tapi menjadi dewasa itu pilihan..

Aku tahu kita semua memiliki hati, dan tentunya punya rasa, tapi jika kita tidak mengendalikannya..

Kita akan selalu terbudak dengan rasa itu, dan harus percaya bahwa rasa apapun itu, cinta, benci, kagum dan apapun itu, ia bisa saja memudar dengan seiring waktu,,

Aku juga sama sepertimu,, mempuyai rasa jenuh, rasa benci, rasa cinta, punya rasa sakit hati, punya kecewa, punya rasa yang sangat menyakitkan,, tapi sekali lagi,, hidup itu pilihan,,

tidak ada yang abadi di dunia ini,, aku, kamu, ibumu, ayahmu, keluargamu  dan orang yang kau cinta itu bukan milik kita, tapi milik Allah.. bisa saja sekarang Allah ambil semua yang kita cintai dan kita bisa apa?

Pasrahkan, ceritakan, ungkapkan, pada yag memiliki kita,, "Allah"..,

Jadi mari berusaha, menjadi yang terbaik dalam setiap langkah kita,, perbaiki diri kita, maka Allah juga akan kirimkan orang-orang terbaiknya untuk mendampingi kita.

Aku berbicara seperti ini bukan aku telah handal dan telah memahami semua yang telah Allah berikan kepada kita, tapi aku juga menceramahi diriku, mencaci maki diriku, berpidato untuk diriku sendiri,, karena aku juga masih berbenah masih sangatlah bodoh.,, dan aku bukanlah orang yang sempurna, tapi apakah salah jika kita mencoba menjadi hambaNya yang sempurna?

Karena Kita harus tahu bagaimana menjadi yang terbaik untuk diri kita sendiri, menjadi anak bukan hanya patuh terhadap orang tua,tapi harus sangatlah patuh,, menjadi sahabat yang terbaik untuk sekeliling kita,.. menjadi sebenar-benarnya dan sejatinya murid untuk sang guru, dan harus bisa memposisikan  kita sebagai hamba Allah yang sempurna..

Karena itu,jika bukan berubah sekarang,, kita menuggu kapan lagi? karena waktu kita tidak terlalu panjang dan  kita tidak pernah tahu kapan kita akan berhenti tersenyum dalam hidup ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun