Mohon tunggu...
Ripany
Ripany Mohon Tunggu... Konsultan - Spiritualis

Seorang penulis 🙏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ilmu Pelet dan Risiko Penggunaannya

31 Desember 2019   19:44 Diperbarui: 18 Juni 2021   11:38 20205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Pelet dan Risiko Penggunaannya. | Gambar oleh magicbowls dari Pixabay

Kasus diatas paling tetep untuk yang sudah jadian tapi renggang karena pihak ketiga.
Namun bagaimana bila anda masih dalam masa pendekatan. Bila dalam masa pendekatan hal-hal diatas juga diperlukan minimal anda mudah menemuinya.

Reaksi pelet air ludah liur

Apakah anda pernah melihat pernyataan cinta kepada seseorang? namun di tolak dan sampai diludahi. Di film mungkin anda pernah melihatnya. Asal usul ilmu pelet ini mungkin inspirasi dari kejadian nyata.
Yaitu? ketika penolakan di iringi dengan hinaan yang meludah.

Bagaimana reaksinya?

Kurang lebih sama seperti pelet lainnya yaitu si target menjadi merasakan kerinduan teringat dan jadi ingin bertemu. Biasanya ini hanya di kuasai oleh praktisi spiritual yang mempelajarinya.

Caranya:

Ambil air ludah si target yang menghina anda
Bawa ke seorang praktisi spiritual atau jasa pelet

Mudah sekali namun saya tidak menyarankan karena masih ada media lain seperti foto dan nama ini lebih mudah di dapat.

Bersabarlah ketika cinta di tolak, tidak semua yang anda sukai bisa menerima anda dengan cepat. Dekati pelan-pelan sampai ia jatuh hati. Cara alami seperti ini baik.

Pada jaman dulu ilmu pelet air ludah di gunakan karena jarang bisa mendapatkan foto target dan mengetahui nama lengkapnya. Kalau sekarang lebih mudah karena banyak yang menggunakan media sosial.

Pelet istri supaya tunduk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun