Mohon tunggu...
Ripan
Ripan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia

Di tengah dunia yang berputar cepat, saya adalah penjelajah kata dan perasaan. Saya menulis untuk menghidupkan kembali kenangan indah dan menciptakan pelangi dari kata-kata. Bergabunglah dengan saya dalam perjalanan menemukan keindahan dalam setiap detik dan momen kehidupan. 📖✍️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Merangkai Kata

2 Agustus 2024   21:11 Diperbarui: 1 September 2024   12:03 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, mereka tahu bahwa dunia Merangkai Kata tidak hanya sebuah permainan, melainkan ujian yang mendalam tentang keteguhan dan keberanian.

Dan di suatu malam yang tenang, saat Alya dan Raka duduk bersama di luar rumah, mereka melihat cahaya bulan purnama bersinar di langit. 

Mereka tersenyum, mengingat petualangan mereka, dan merasa bersyukur karena mereka berhasil keluar dari dunia yang menakutkan tersebut. 

Mereka tahu bahwa meskipun permainan itu sudah selesai, kenangan dan pelajaran yang mereka peroleh akan selalu menjadi bagian dari hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun