Mohon tunggu...
Rio Wibi Sumiyarno
Rio Wibi Sumiyarno Mohon Tunggu... Guru - Saya berprofesi sebagai guru

saya memiliki hobi menulis dengan konten bertemakan pendidikan, sejarah, wisata, atau tentang pengalaman pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nahdlatul Ulama dan Kiprahnya Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

16 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 16 Januari 2025   21:59 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nahdlatul Ulama atau yang disingkat dengan NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organinasi ini berdiri sudah sejak sangat lama yakni pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Sebagai organisasi yang sudah lama berdiri yakni zaman kolonial, organisasi ini sudah banyak memberikan peranya dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Salah satunya adalah peran dalam usaha untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Nahdlatul Ulama didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 Hijriyah atau bertepatan pada tanggal 31 Januari 1926 Masehi. Organisasi ini didirikan di Surabaya dan didirikan oleh KH. Hasyim Asy'ari. Nahdlatul Ulama sebagai jam'iyah diniyah merupakan wadah para ulama dan santri dengan tujuan untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan, dan mengamalkan ajaran Islam yang Ahlussunah Wal Jamaah dan menganut salah satu dari empat mahzab masing-masing Imam Abu Hanifah An-Nu'man, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad Idris As-Syafi'i, Imam Ahmad bin Hanbal. Sedangkan dalam bidang teologi/tauhid/ atau ketuhanan merujuk kepada pemikiran Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi.

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi lahirnya Nahdlatul Ulama. Faktor tersebut datang baik dari luar maupun dari dalam. Dari luar diantaranya adalah kondisi politik di dunia Islam yang berkembang cukup dinamis. Sedangkan faktor dari dalam yakni adanya kelatarbelakangan yang dialami oleh penduduk Hindia-Belanda akibat adanya penjajahan.

Perkembangan politik dunia Islam di Timur Tengah dikala itu adalah semakin berkembangnya paham Wahabi. Pada suatu hari ketika Raja Ibnu Sa'ud berkuasa di Mekkah hendak menerapkan asas tunggal Wahabi dan menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam dan Pra Islam yang dianggap bid'ah. Gagasan wahabi tersebut sempat mendapatkan sambutan hangat di Indonesia terutama dari mereka yang terdiri dari kalangan modernis. Sedangkan dari kalangan pesantren sebaliknya, mereka membela keberagaman, menolak pembatasan bermahdzab, dan menolak penghancuran warisan budaya tersebut.

Karena adanya perbedaan sikap tersebut, akhirnya golongan pesantren dikeluarkan dari kongres Al-Islam di Yogyakarta tahun 1925. Maka akibat dari dikeluarkanya golongan pesantren tersebut mereka tidak dilibatkan dalam delegasi mu'tamar alam Islami atau Kongres Islam Internasional guna mengesahkan keputusan tersebut. Akhirnya dari golongan pesantren tersebut membentuk sebuah komite bernama komite Hejaz yang diketuai oleh KH. Wahab Chasbullah. Karena adanya desakan dari kaum pesantren yang terhimpun dalam komite Hejaz dan tantangan seagala penjuru umat Islam dunia, akhirnya Raja Ibnu Sa'ud mengurungkan niatnya.

Sedangkan kondisi politik di dalam negeri ketika itu sedang berada pada momentum kebangkitan nasional. Pada momentum kebangkitan nasional ini ditandai dengan berdirinya organisasi sebagai wadah perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Organisasi yang terbentuk pada masa pergerakan diantaranya adalah organisasi Budi Utomo yang terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908, Sarekat Islam pada tahun 1911, Muhammadiyah pada tahun 1912, dan masih banyak lagi. Momentum kebangkitan nasional ini yang akhirnya merespon para kaum pesantren untuk mendirikan sebuah organisasi sebagai wadah perjuangan.

Baca juga: Sejarah Candi Asu

Sebelum berdirinya Nahdlatul Ulama sebenarnya sudah ada beberapa organisasi yang berdiri yang bersifat embrional atau ad hoc. Organisasi tersebut diataranya adalah Nahdlatul Wathan yang artinya adalah kebangkitan tanah air pada tahun 1916, Taswirul Afkar (Nahdlatul Fikri atau Kebangkitan Pemikiran) yang merupakan wahana politik dan keagamaan kaum santri, dan Nahdlatul Tujjar atau kebangkitan kaum saudagar yang mana serikat ini digunakan sebagai basis untuk memperbaiki perekonomian masyarakat. Akan tetapi, dengan situasi dan perkembangan politik baik di dalam negeri maupun diluar negeri dirasa perlu untuk membuat sebuah organisasi yang lebih terorganisir, akhirnya berdirilah organisas Nahdlatul Ulama pada tanggal 31 Januari 1926. Untuk menegasakan prinsip-prinsip dalam organisasi maka KH. Hasyim Asy'ari menuliskan Qanun Asasi atau prinsip dasar, selain itu dirumuskan pula kitab I'tikad Aswaja yang mana kedua kitab tersebut diejawantahkan dalam Khittah NU yang akhirnya dijadikan sebagai dasar dan juga dijadikan sebagai rujukan bagi warga NU dalam fikir dan bertindak dalam bidak sosial, keagamaan, serta dalam bidang politik.

Sebagai sebuah organisasi yang sudah lama berdiri, NU sudah banyak memberikan perananya dalam sepanjang sejarah Indonesia. Paran NU ketika dalam masa penjajahan Belanda dapat kita lihat dalam Mu'tamar NU yang kedua yang dilaksanakan di Banjarmasin pada tahun 1936. Di dalam Mu'tamar tersebut memutuskan bahwa Hindia-Belanda sebagai Dar As-Salam. Yang menegaskan keterkaitan antara Nahdlatul Ulama dengan Nusantara.

Selain itu dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan NU se-Jawa mengeluarkan resolusi Jihad. Menurut KH. Hasyim Asy'ari jihad dalam konteks melawan penjajah wajib hukumnya. Adapun resolusi jihad dalam rapat para konsul NU Se-Jawa itu berbunyi 1) kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 wajib dipertahankan, 2) Republik Indonesia sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah wajib dibela dan diselamatkan, 3) Musuh Negara Republik Indonesia terutama Belanda yang datang membonceng sekutu dalam masalah tawanan perang bangsa Jepang tentunya akan menggunakan kesempatan politik serta militer untuk menjajah bangsa Indonesia, 4) Umat Islam terutama NU wajib mengangkat senjata melawan Belanda dan kawan-kawanya yang hendak kembali menjajah Indonesia, 5) Kewajiban tersebut menjadi tiap-tiap Muslim yang berada pada jarak radius 94 KM[1]. Resolusi Jihad tersebut dikeluarkan pada tanggal 22 Oktober 1945.

 

Terbentuknya Nahdlatul Ulama merupakan sebuah proses perjalanan yang cukup panjang. Dimana pada awal berdirinya dilatarbelakangi oleh kondisi politik di dunia Islam dan di tanah air. Sebagi organisasi yang terbesar Indonesia, NU sudah banyak memberikan perananya bagi bangsa Indonesia. Peranan tersebut dapat kita lihat bagaimana NU memperjuangkan untuk meraih kemerdekaan dan berusaha untuk mempertahankanya.

 

Sumber :

 

Farih, A. (2016 ). NU dan Kontribusinya Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan dan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 251-284.

 

Fatmawati. (2018). Perkembangan Nahdlatul Ulama di Kota Pontianak Tahun 1998-2018. 1-8.

 

Margono, H. H. (2011). LH. Hasyim Asy'ari dan NU ; Perkembangan Awal dan Kontemporer. 335-349

 

Ozy, A. (2019). Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun